Kapolda: Ledakan di Sukoharjo Bukan Bom dan Tak Terkait Teorisme

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno

VIVA Nasional – Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait ledakan paket berisi bahan petasan di dekat Aspol Arumbara, Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Minggu malam. Kepada media hari ini, Senin, 26 September, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan perkembangan terbaru.

100 Kilometer Jalan di Jateng Rusak karena Banjir, Perbaikan Dikebut hingga H-7 Lebaran

Kepolisian, jelas Kapolda, hingga saat ini telah memeriksa 7 saksi terkait ledakan paket berisi bahan petasan tersebut. Mereka diantaranya pengirim paket, penerima paket dan anggota sat intelkam Polresta Surakarta.

"Pengirimnya sebuah CV di Indramayu. Pihakk pengirim membenarkan pengiriman paket tersebut, dari pihak penerima membenarkan pernah memesan paket sebanyak dua kali. Sedangkan dari anggota satintelkam Polresta Surakarta membenarkan telah melakukan operasi pengamanan barang bukti," jelasnya.

Kapolri Pimpin Kenaikan Pangkat 11 Pati Polri, Ada Kapolda Gorontalo Irjen Pudji

Lokasi ledakan di Sukoharjo

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Terkait ledakan, Kapolda menegaskan kembali bahwa ledakan di dekat asrama polisi Grogol tersebut dipastikan tidak terkait aksi terorisme. Sampel barang bukti sudah diamankan dan sisanya dilakukan disposal atau dimusnahkan. 

Waduh, Polda Jateng Amankan 1.904 Pelaku Perzinahan Selama Ramadhan

"Bukan bom dan tidak terkait terorisme. Paket bahan petasan sudah diurai oleh tim penjinak bom. Kemudian barang bukti sumbu petasan itu ditempatkan dalam enam kantong plastik klip. Dua kantong disisihkan untuk barang bukti, yang empat kita disposal tadi malam," ungkapnya.

Petugas berjaga di sekitar Asrama Polisi Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jateng.

Photo :
  • ANTARA/ HO-Humas Polda Jateng

Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena peristiwa ledakan tersebut tidak berkaitan dengan aksi terorisme. Barang yang meledak adalah paket yang diamankan sejak tahun 2021 dan belum diketahui kenapa bisa dibawa oleh Bripka Dirgantara. 

"TKP saat ini sudah normal kembali, proses identifikasi inafis maupun labfor sudah selesai dan tidak ada kejadian yang menonjol di wilayah Sukoharjo termasuk masyarakat sekitar sudah melaksanakan aktivitas seperti biasa," jelasnya. 

Laporan Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya