Bentrokan Warga di Tolikara Papua Pecah, 7 Orang Luka-luka Kena Panah

Ilustrasi bentrokan
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA Nasional – Bentrokan antarwarga di dua desa di Kabupaten Tolikara, Papua pecah. Dua desa itu yakni Kogome dan Desa Kimibur saling serang hingga menyebabkan tujuh orang luka-luka terkena panah

Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah

Kapolres Tolikara, AKBP Dicky Hermansyah Saragih, menuturkan bahwa pertikaian pecah antara dua desa yakni Kogome dan Desa Kimibur, membuat 7 orang dilaporkan terluka hingga dirujuk ke Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya. 

"Korban luka-luka ada 7 orang. Ada yang terluka dari pihak Desa Kogome 4 orang terluka, sedangkan Kimibur 3 orang yang parah dirajum ke Wamena," ujar Dicky Hermansyah saat dimintai konfirmasi, Senin 26 September 2022. 

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

panahan rumput

Photo :
  • takejusticeback

Dicky menjelaskan bahwa bentrokan ini bermula dari adanya salah satu warga yang menemukan anjing peliharaannya dipanah pada Sabtu 24 September malam. Setelah kejadian itu, pemilik anjing tersebut lantas menemui pelaku di suatu tempat hingga terjadi keributan. 

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

"Awalnya ada seorang masyarakat yang masalah anjing dipanah. Lalu dicarilah oleh pemilik anjing. Jadi yang panah ini (ditemukan) terjadilah keributan dan berkembang minta bantuan ke keluarganya, terjadilah bentrokan," katanya. 

Dicky mengatakan pihaknya telah berupaya mendamaikan kedua belah pihak pada Minggu 25 September dini hari. Namun belakangan warga dari Desa Kogome kembali terpancing emosi. Akibatnya, kata Dicky, ratusan personel diterjunkan untuk melerai dan siaga di lokasi. 

"Ternyata sekitar jam setengah 2 Minggu siang menjelang sore dari kelompok Kogome ini ada berkumpul dalam rangka adat, tapi ternyata mungkin tidak terkendali langsung mengadakan penyerangan," katanya. 

Situasi yang tak terkendali, kata Dicky, membuat bentrokan kembali pecah hingga menyebabkan tujuh orang luka-luka karena terkena panah. "Mereka kemudian bentrok dan akhirnya ada yang terluka kena panah, ada yang di paha, kaki, dada sama perut," tutur AKBP Dicky. 

Dicky mengaku telah menerjunkan personel hingga petang hari ini untuk terus melakukan penjagaan ketat di perbatasan dua desa untuk mengantisipasi bentrokan susulan. Sementara para korban telah dibawa ke RS Wamena dan sedang dalam masa pemulihan. Ia memastikan situasi Kabupaten Tolikara pascapertikaian dalam keadaan aman dan kondusif. Kendati demikian pertikaian dari masyarakat 2 desa belum menemukan titik terang. 

Dia juga meminta masyarakat agar tidak terprovokasi isu-isu negatif yang beredar, karena dapat memperkeruh situasi. Ia pun mengajak masyarakat duduk bersama untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dengan musyawarah. 

“Mari sama-sama kita duduk membahas hal ini dengan baik, tidak harus dengan kekerasan dan pertikaian seperti ini. Mari kita cari jalan tengah yang baik untuk kenyamanan dan keamanan kita bersama dengan berdamai, jangan berikan rasa takut pada masyarakat lainnya,” ungkapnya. 

“Kami dari pihak Polres Tolikara masih bersiaga di tempat kejadian perkara (TKP) guna mengantisipasi aksi saling serang lanjutan dari masing-masing kubu,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya