- VIVA/B.S. Putra
VIVA Nasional – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah I Medan mencatat gempa susulan terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, mencapai 79 kali hingga Sabtu sore, 1 Oktober 2022. Gempa terakhir yang dicatat berkekuatan magnitudo 2,7 pada pukul 14.14 WIB.
Guncangan gempa bumi di Kabupaten Tapanuli Utara yang sangat dirasakan warga, menurut BMKG Wilayah I Medan, berkekuatan magnitudo 5,8 pada pukul 02.28 WIB.
Puluhan gempa bumi susulan dengan kekuatan bervariasi, magnitudo antara 53 hingga 2. Intensitas gempa terus menurun sehingga guncangan tidak terlalu terasa oleh masyarakat setempat.
Kerusakan sejumlah rumah dan bangunan lainnya termasuk jalan di Tapanuli Utara,
- VIVA/B.S. Putra
Gempa itu mengakibatkan 1 orang meninggal dunia karena mengindap penyakit jantung, 11 orang lainnya luka-luka dan mendapatkan perawatan dari di rumah sakit di Kabupaten Tapanuli Utara. Sebanyak 5 gereja, 1 sekolah dan belasan rumah warga dilaporkan rusak.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mengimbau para kepala desa dan Muspika di masing-masing wilayah di Kabupaten Tapanuli Utara untuk turun langsung membantu warga dan melayani masyarakat terkena imbas langsung bencana alam tersebut. Bupati memerintahkan aparaturnya segera membangun dapur umum dan membangun posko.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara untuk tetap tenang dan waspada gempa susulan dengan kekuatan yang terus melemah.
Kerusakan sejumlah rumah dan sejumlah bangunan lainnya termasuk jalan di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, akibat gempa dengan Magnitudo 6.0 pada Sabtu dini hari, 1 Oktober 2022.
- VIVA/B.S. Putra
Namun, gempa susulan dengan kekuatan sangat rendah sehingga tidak menghasilkan guncangan seperti gempa pertama. Balai BMKG Wilayah I Medan masih terus melakukan pemantauan gempa bumi tersebut.
Dwi meminta kepada warga untuk tidak pulang ke rumah dulu terutama bila kondisi bangunan rumahnya retak-retak untuk mengantisipasi tertimpa bangunan. "Kalau sudah mengkhawatirkan jangan dulu pulang," ujarnya.
Dia juga meminta warga untuk menjauh lereng dan perbukitan karena kondisi sedang kerap hujan turun sehingga untuk mengantisipasi terjadi longsor akibat gempa bumi tersebut.
