Faktor Utama Aremania Meninggal: Sesak Napas dan Terinjak-injak

Laga Arema FC vs Persebaya berakhir ricuh di Stadion Kanjuruhan Malang.
Sumber :
  • twitter

VIVA Nasional – Dari total 125 korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, beberapa korban dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Sebagian besar korban meninggal dunia disebut karena sesak napas dan terinjak-injak karena kepanikan.

Aremania panik karena tembakan gas air mata dilancarkan polisi ke arah tribun suporter. Pedihnya gas air mata membuat mereka berdesakan menuju pintu keluar stadion. Hal inilah yang diduga menjadi faktor utama banyaknya Aremania dan Aremanita meninggal dunia.

Direktur RSSA Malang, Kohar Hari Santoso mengungkapkan fakta bahwa hasil pemeriksaan tim medis kebanyakan korban meninggal yang karena alami trauma di kepala.

"Beberapa korban meninggal ada luka di dada karena terinjak. Itu kemungkinan karena berdesak-desakan sehingga jatuh dan terinjak," kata Kohar, Minggu, 2 Oktober 2022.

17 Jenazah Belum Berhasil Teridentifikasi

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Arema vs Persebaya

Photo :
  • (Foto AP/Yudha Prabowo)

Kohar mengatakan bahwa dari puluhan jenazah yang ada di RSSA sekira 17 belum berhasil diidentifikasi. Mereka tetap akan membersihkan jenazah dan mensalatinya. Kemudian RSSA juga mendirikan posko untuk memudahkan keluarga korban melakukan pencarian.

"8 korban luka berat dan 4 korban luka ringan. Dan 17 belum teridentifikasi. Kami masih coba untuk identifikasi. Kami siapkan posko supaya kalau ada yang mencari keluarganya yang hilang langsung ke sini," ujar Kohar.

Kunci Keberhasilan Arema FC Kalahkan Persikabo 1973
Laga Liga 1, Persebaya Surabaya vs Arema FC

Arema FC Vs Persebaya, Manajemen Bikin Nobar di Kota Malang

Manajemen Arema FC memutuskan laga melawan Persebaya Surabaya digelar tanpa penonton. Laga ini akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu 27 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 Maret 2024