Sosok Bripka Andik Korban Tragedi Kanjuruhan, Alumni Lirboyo

Bripka Andik Purwanto semasa hidup, korban Tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • FB Bripka Andik

VIVA Nasional – Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022, lalu hingga kini masih menyisakan cerita menyentuh hati. Keluarga dan sahabat korban masih tak percaya kejadian itu bakal merenggut nyawa orang yang mereka sayangi. Kenangan saat korban masih hidup pun terus tergiang.

Komjen Fadil Pimpin Pengamanan Ajang World Water Forum di Bali, 5.791 Polisi Dikerahkan

Salah satunya tentang sosok Bripka Andik Purwanto, anggota Polsek Sumbergempol, Polres Tulungagung, yang ikut jadi korban meninggal dunia.

Suasana Stadion Kanjuruhan usai Arema FC vs Persebaya

Photo :
  • Viva/Lucky Aditya
Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP

Tak hanya keluarga dan Korps Bhayangkara, kepergian Bripka Andik untuk selama-lamanya juga membuat pengurus dan warga NU Tulungagung dan Pesantren Lirboyo Kediri turut berduka. Sebab, selain aktif sebagai anggota Polri, Bripka Andik tercatat sebagai anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan pernah mengikuti Diklat Banser.

Wajar Bripka Andik terpanggil untuk berkhidmat di barisan penjaga ulama dan kiai itu. Latar belakang almarhumlah yang pernah belajar dan nyantri di Pesantren Lirboyo Kediri yang membawa dirinya terpanggil ikut berkhidmat di NU. “Dia [Bripka Andik pernah] mondok di Lirboyo saat sekolah,” kata Wakil Ketua PCNU Tulungagung Yoyok Mubarok diwawancara kontributor Viva Jatim pada Senin malam, 3 Oktober 2022.

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Arema vs Persebaya

Photo :
  • (Foto AP/Yudha Prabowo)

Saat Yoyok aktif di Satuan Koordinator Cabang Banser Tulungagung, Bripka Andik pernah mengikuti Diklatsar Banser. Di mata Yoyok dan anggota Ansor dan Banser, Bripka Andik dikenal sebagai sosok bersahaja dan santun. Meskipun menjadi anggota Polri, almarhum dikenang Yoyok tetap menunjukkan kesantriannya. “Model santrinya tidak hilang,” ujarnya.

Yoyok mengaku tahu betul karena Bripka Andik bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di desa dia tinggal, Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol. Dia mengaku sering berdiskusi dengan almarhum. Bripka Andik juga diterima dengan baik oleh masyarakat setempat karena suka berbaur dan jiwa sosialnya tinggi. “Saya tahunya ketika bersinggungan ketemu di kantor desa,” tandasnya.

Bripka Andik, lanjut Yoyok, juga visioner dalam menjalani hidup. Di luar tugas wajibnya menjadi anggota Polri, almarhum juga senang berwirausaha, menyiapkan keberlangsungan hidup bila pensiun kelak. Almarhum kemudian merintis usaha di bidang perikanan dengan modal dari tabungan yang disisihkan dari sebagian duit gaji sebagai anggota Polri.

“Saya salut itu dia sudah memikirkan nanti usia sekian pensiun. Saya pensiun jadi apa? Bripka Andik sudah mikir, dari itu usaha ikan," cerita Yoyok mengenang saat mengobrol dengan almarhum semasa hidup.

Bripka Andik adalah satu dari 125 korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan. Peristiwa memilukan bermula ketika Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 3-2 dalam laga derby Jatim di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Beberapa saat setelah pertandingan berakhir, sebagian suporter Arema FC turun dari tribun dan masuk ke lapangan, meluapkan kekecewaan dengan mengejar pemain dan tim Persebaya maupun Arema FC.

Polisi yang berjaga berupaya menghalau dan mengadang massa suporter namun kewalahan. Hingga akhirnya aparat menembakkan gas air mata ke tengah-tengah massa agar pergerakan suporter terpecah dan bubar. Akibatnya, massa kabur dan menumpuk di beberapa titik. Karena menumpuk, banyak yang pingsan dan lemas, lalu terjatuh hingga terinjak-injak. Korban pun berjatuhan.

Baca juga: Irjen Fadil soal Tragedi Kanjuruhan: Titik Balik Evaluasi Pengamanan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya