- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA Nasional - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan mantan anggota DPR periode 2009-2014 dari Fraksi PAN Chandra Tirta Wijaya (CTW) sebagai tersangka terkait dugaan suap pengadaan armada pesawat Airbus di PT Garuda Indonesia.
Pengembangan Perkara Sebelumnya
Juru bicara KPK Ali Fikri menjelaskan kasus ini merupakan pengembangan perkara yang sebelumnya sudah menjerat mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar dan kawan-kawan.
Inisial CTW
Berdasarkan informasi yang didapat, eks anggota DPRitu pernah dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi pada tahun 2019 silam.
Ali mengatakan penyidikan yang dilakukan KPK ini merupakan tindak lanjut hasil kerja sama dengan otoritas negara lain diantaranya Inggris dan Prancis.
“KPK apresiasi pihak otoritas asing dimaksud yang bersedia membantu penegak hukum di Indonesia. Hal ini tentu sebagaimana komitmen dunia internasional untuk terus membangun kerja sama dalam pemberantasan korupsi,” katanya.
KPK Akan Umumkan Setelah Penyidikan Cukup
Juru bicara berlatar belakang jaksa itu menambahkan usai penyidikan cukup, KPK akan mengumumkan rangkaian dugaan perbuatan pidana, pihak-pihak yang berstatus tersangka dan pasal yang disangkakan.
“Yang berikutnya ditindaklanjuti dengan upaya paksa penangkapan maupun penahanan,” tuturnya.
Butuh Dukungan Masyarakat
Lebih lanjut, ia mengatakan membutuhkan dukungan masyarakat untuk mengawasi proses penyidikan yang sedang berlangsung dan ia menyampaikan pihaknya akan menyampaikan perkembangannya secara transparan.
Adapun Emirsyah Satar telah dieksekusi KPK ke Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, pada awal Februari 2021.
Emirsyah dikirim ke Lapas Sukamiskin setelah kasus korupsi pengadaan pesawat dan mesin dari Airbus dan Rolls-Royce telah berkekuatan hukum tetap.
Emirsyah harus menjalani pidana penjara selama delapan tahun. Dalam putusan tingkat kasasi, ia juga dihukum membayar denda Rp1 miliar subsider tiga bulan kurungan.
Selain itu, Emirsyah dibebankan membayar uang pengganti sejumlah Sin$2.117.315,27 subsider dua tahun penjara.
Emirsyah saat ini juga tengah diproses hukum Kejaksaan Agung atas kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat CRJ 1000 dan ATR 72-600. Kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp8,8 triliun.