Bio Farma: Vaksin COVID-19 IndoVac Resmi Dapat Sertifikat Halal

Ilustrasi - Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin di Bio Farma
Sumber :
  • Antara

VIVA Nasional – Vaksin COVID-19 IndoVac produksi Bio Farma (Persero) resmi mendapatkan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada 29 Juli 2022. Sertifikasi diterbitkan setelah MUI membahas dan menetapkan fatwa tentang kehalalannya.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menerangkan, tim riset dan pengembangan vaksin IndoVac dirancang untuk memenuhi prinsip- prinsip kehalalan. Selanjutnya, Bio Farma mendaftarkan vaksin IndoVac yang diproduksi dengan teknologi subunit protein recombinant ini ke Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) untuk melakukan serangkaian audit aspek kehalalan.

"Alhamdulillah, vaksin IndoVac telah resmi memperoleh fatwa dan ketetapan halal dari MUI yang kemudian dijadikan dasar penerbitan Sertifikat Halal oleh BPJPH," ujarnya, Kamis, 6 Oktober 2022.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma

Photo :
  • Dokumentasi Kominfo.

"Kami memastikan seluruh proses dan rantai produksi vaksin IndoVac, mulai bahan baku dan prosesnya sampai dengan produk jadi telah memenuhi persyaratan produk halal. IndoVac telah memenuhi kebutuhan aspek halal dan thayyib yang memperkuat jaminan kualitas dan keamanan atas vaksin ini," katanya menambahkan.

Indonesia and Uruguay Explore Cooperation in Halal Products

Menurutnya, sertifikasi halal menjadi salah satu keunggulan vaksin IndoVac di pasar global setelah mendapatkan Emergency Use Listing (EUL) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Selain telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM pada 29 September 2022, Bio Farma sedang mendaftarkan EUL ke WHO agar dapat memenuhi permintaan dari luar negeri. Tentunya sertifikat halal menjadi nilai tambah, khususnya untuk pasar negara-negara Muslim," ujarnya.

Kantor Bio Farma.

Photo :
  • Adi Suparman/ VIVA.

Honesti menuturkan, Bio Farma telah melaksanakan uji klinis vaksin IndoVac tahap 1, 2, dan 3 sesuai dengan standar BPOM, dengan hasil seperti efikasi (khasiat), keamanan, dan imunogenitas yang baik. Keamanan IndoVac dapat terlihat dari hasil uji klinis dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang bersifat ringan, berupa nyeri lokal di sekitar area suntik dengan tidak ada kejadian berintensitas berat.

Selain itu, vaksin IndoVac juga mampu meningkatkan titer antibodi, sehingga dapat mengurangi risiko seseorang untuk terinfeksi COVID-19. “EUA telah dirilis oleh BPOM, selanjutnya kami siap untuk memproduksi IndoVac untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi masyarakat Indonesia.”

Honesti menambahkan, pihaknya berencana mengekspor vaksin IndoVac. Tahapan ekspor diawali dengan mendonasikan vaksin IndoVac ke sejumlah negara berpenghasilan menengah ke bawah, salah satunya Afrika.

"Kalau untuk harapannya, memang ada ekspor (vaksin IndoVac). Tapi untuk tahap pertama, mungkin donasi dari Indonesia, terutama untuk negara yang low middle income countries," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya