Amankan Tanah Kiai, Raja Juli Antoni Siap Jadi Panglima Santri

Wamen ATR BPN Raja Juli Antoni di Universitas Darul Ulum Jombang.
Wamen ATR BPN Raja Juli Antoni di Universitas Darul Ulum Jombang.
Sumber :
  • Dok. Kementerian ATR/BPN.

VIVA Nasional - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Raja Juli Antoni, menyerahkan sertifikat tanah milik Nahdlatul Ulama saat mengunjungi Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu, 15 Oktober 2022.

Menaker : BLK Komunitas Solusi Bagi Lulusan Pesantren Bersaing di Dunia Kerja

Bagikan 33 Sertifikat

Sertifikat yang dibagikan berjumlah 33 sertifikat yang tersebar 9 desa tersebut terdiri dari Yayasan Wakaf, Pondok Pesantren, serta Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama.

Wacana Duet Ganjar-Andika Mencuat, Begini Analisa Psikolog soal Karakter Keduanya

Penyerahan secara simbolis disampaikan pada empat Pondok Pesantren dan satu Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama dengan rincian PP Falahul Muhibbin Watu Galuh, PP Hamatul Quran Jogoroto, PP Bumi Damai Al-Muhibbin Tambakberas, PP Walisongo Cukir dan Ketua MWC NU Sumobito.

Pastikan Adanya Kepastian Hukum

Gus Djerdjis Bicara Sosok Ganjar: Merakyat, Ulet dan Apa Adanya

Penyerahan sertifikat tersebut, menurut Raja adalah cara untuk memastikan adanya kepastian hukum tanah sehingga tidak terjadi masalah di kemudian hari terutama ancaman dari mafia tanah.

“Kami tidak menginginkan bila suatu hari nanti ada mafia tanah yang menggugat tanah milik pesantren NU misalnya. Nah untuk mencegah hal itu terjadi, kita kasih perisai dulu dengan sertifikat ini,” katanya.

Kualat Dunia Akhirat

Menurut Raja, menyerobot tanah milik kiai dan pesantren adalah mencederai pembangunan manusia di Indonesia, karena itu kualat dunia akhirat jika mafia menyerobot tanah kiai dan pesantren.

Ia menyampaikan komitmen bahwa ATR/BPN akan berada di samping Nahdlatul Ulama untuk melakukan sertifikasi tanah baik milik kelembagaan maupun milik warga Nahdlatul Ulama.

“Kita menginginkan Nahdlatul Ulama yang semakin besar dengan terus mengamong masyarakat. Kami di ATR/BPN berkomitmen menopang hal tersebut. Sebab tanah pesantren dan Kyai tidak boleh diserobot mafia,” katanya.

Harus Diamankan Seorang Panglima

Raja menyampaikan tanah yang demikian luas dimiliki oleh Nahdlatul Ulama harus diamankan oleh seorang panglima. Atas hal itu, Wamen ATR/BPN menyatakan kesiapannya untuk menjadi panglima santri.

“Setiba di Jakarta nanti, saya mau izin dan minta restu Pak Menteri untuk menjadi panglima santri. Insya Allah saya siap jadi panglima santri untuk mengamankan tanah kiai dan pesantren,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya