Kepala BNPT Ajak Masyarakat Bangun 'Imunitas' Perangi 'Virus' Terorisme

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar membangun Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan atau Warung NKRI dengan menggandeng Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

72 Narapidana Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI

Boy menjelaskan bahwa Warung NKRI merupakan salah satu anak program kontra radikalisasi. Dalam warung ini BNPT berkolaborasi dengan berbagai pihak sebagai wujud implementasi dari konsep penta helix.

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Verrell Bramasta Berharap Prabowo-Gibran Lebih Fokus Pada Kemajuan Anak Muda

Dalam sambutannya pada dialog kebangsaan bertajuk Melestarikan Budaya Merawat Keberagaman Menuju Indonesia Harmoni, Boy mengatakan bahwa saat ini Indonesia adalah negara yang paling terkena dampak dari “virus” terorisme.

“Indonesia ini yang paling berdampak di dunia, dampak-dampak intoleransi, radikalisme dan terorisme. Terorisme ini mirip dengan virus corona yang sudah menyebar luas. Bedanya menghadapi virus terorisme ini sulit untuk diketahui berapa lama kita bisa melewatinya,” ujar Boy Rafli, di Magelang dikutip dari YouTube Humas BNPT, Senin, 24 Oktober 2022.

Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

Dia mengatakan pada tahun 2000 anak muda Indonesia banyak yang sudah terjangkit virus terorisme. Menurutnya, anak muda yang menganut paham terorisme akan menunjukkan perbuatan yang tidak mencerminkan perilaku orang Indonesia pada umumnya.

“Tahun 2000 saja sudah banyak anak-anak muda di Indonesia yang terpapar virus ini, mereka membunuh, mereka menyakiti, merusak rumah ibadah, kemudian yang paling ekstrim 12 Oktober 2002 (bom Bali) ratusan wisatawan di Bali meninggal dunia,” ungkapnya

Semua itu, kata Boy, merupakan paparan dari virus intoleransi, radikalisme dan terorisme yang telah menyerang anak-anak muda di Indonesia. Oleh karena itu dia berharap setiap warga negara untuk saling bergotong-royong membangun “imunitas” agar penyebaran faham terorisme tidak semakin meluas.

“Pada kesempatan ini, BNPT mengajak masyarakat semua untuk menghadapi virus terorisme dengan membangun imunitas. Imunitas dibuat agar masyarakat kita tidak gampang tertular dari virus tersebut yang tandanya sulit diketahui, seperti orang tanpa gejala atau OTG,” jelas Boy

Untuk menekan penyebaran radikalisme dan terorisme, BNPT juga sudah menyiapkan empat program yang akan disosialisasikan pada masyarakat, diantaranya; transformasi wawasan kebangsaan, mempromosikan ideologi Pancasila, moderasi dalam beragama dan penguatan budaya nusantara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya