Akademisi: Pemerataan Insfrastruktur Era Jokowi Dorong Mutu SDM RI

Ilustrasi pekerja menyelesaikan pembangunan infrastruktur Light Rail Transit (LRT) di ruas Jalan Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA Nasional - Pembangunan infrastruktur era pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi dinilai merata di seluruh Indonesia. Pemerataan infrastruktur ini dinilai bagus salah satunya peningkatan mutu pendidikan di daerah.

Demikian disampaikan Akademisi Universitas Pattimura Ambon, Johan Tehuayo. Dia menyebut pemerataan infrastruktur berhasil diwujudkan era Jokowi.

“Terkait dengan proses pembangunan infrastruktur, kita bisa lihat ada kemajuan yang signifikan. Misalnya infrastruktur yang berkaitan dengan pembangunan jalan dan jembatan memang di seluruh daerah itu sudah terlihat,” kata Tehuayo saat dihubungi, Kamis, 27 Oktober 2022.

ilustrasi pembangunan infrastruktur.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Tehuayo menekankan, arah pembangunan infrastruktur tak hanya berdampak pada aspek ekonomi semata. Namun, juga sektor pendidikan. Menurut dia, hal itu bisa dilihat dari sarana dan prasarana pendidikan yang dibangun pemerintah saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.

“Jadi, kalau soal pendidikan kan aspeknya sangat luas karena ada pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan SLTA sampai dengan perguruan tinggi," jelas Tehuayo.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur pendidikan ini akan menunjang peningkatan sumber daya manusia (SDM). Ia bilang, keberhasilan itu juga tak terlepas dari keberpihakapan alokasi anggaran dari Pemerintah pusat ke daerah terutama di sektor pendidikan. 

Dia mengatakan dari perkembangannya, pendidikan di Tanah Air mengalami peningkatan. Ia menyampaikan begitu karena merujuk dari presentasi APBN dalam konteks implementasi pendidikan. 

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jokowi Ajak Semua Bersatu Bangun Bangsa dan Hadapi Geopolitik

"Kan presentasinya mengalami peningkatan. Kemudian, kalau terkait dengan sarana dan prasarana itu memang sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat," tutur Tehuayo.

Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur, di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Senin, 17 Desember 2018.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Hakim Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jokowi: Paling Penting Tuduhan Politisasi Bansos Tak Terbukti

Dia bilang, kemajuan pendidikan di daerah terlihat saat pemerintah cepat merespons kebutuhan masyarakat dengan menempatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) di hampir setiap desa. Ia menyebut, kondisi tersebut terjadi di era Pemerintahan Jokowi. 

“Karena di setiap desa itu kan sudah ada SMA, kalau dulu Itu kan misalnya rata-rata di setiap daerah di pedesaan itu kan hanya SD dan SMP, tapi sekarang ini SMA itu sudah merata di berbagai desa. Kalau udah di satu kecamatan ada 10 desa maka SMA itu bisa ada 6 sampai 7 di kecamatan," jelasnya.

Cek Bendungan di Gorontalo Bareng Rachmat Gobel, Jokowi: Proyeknya Selesai Akhir 2024

Pun, dia menekankan dengan kondisi itu membuat setiap desa ada SMA. Hal itu dinilainya memperlihatkan tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia. "Itu telah menunjukkan peningkatan yang signifikan, karena rata-rata masyarakat Indonesia itu sudah memperoleh pendidikan yang memadai atau layak," ujarnya.

Lebih lanjut, Tehuayo menyebut arah pembangunan pendidikan tak hanya pada fisik seperti bangunan. Namun, hal penunjang seperti jaringan internet juga jadi alasan utama Pemerintah untuk menyikapi revolusi industri 5.0. 

"Dalam rangka merespons perubahan yang berkaitan dengan penyebaran informasi atau merespons revolusi industri 5.0 yang berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi yang memadai dan meningkat,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya