Kominfo Sebut Perpindahan Tv Analog ke Digital Era Baru

Ilustrasi menonton televisi.
Sumber :

VIVA Nasional - Indonesia memasuki era baru penyiaran Tv digital terestrial free-to-air dengan menghentikan siaran Tv analog atau Analog Switch Off (ASO) sejak April 2022. ASO dilaksanakan setelah dipastikan infrastruktur dan bantuan Set Top Box (STB) untuk rumah tangga miskin (RTM) telah terdistribusi merata.

Meningkatkan Literasi dan Manfaatkan Teknologi, Kunci Masa Depan Pendidikan Era Digital

Dengan demikian, rumah tangga miskin dan rumah tangga menengah ke atas terdampak ASO secara bersama-sama tetap bisa menonton siaran televisi digital.

Ilustrasi menonton televisi.

Photo :
  • Pixabay
Airlangga: Negara Anggota OECD Akui Leadership RI di ASEAN dan G20

Lebih Bersih, Bening dan Canggih

“Dalam siaran Tv digital lebih bersih, bening dan juga canggih dibanding Tv analog. Jangan khawatir tidak ada channel Tv favorit anda, semua masih ada di sini,” kata Staf Khusus Menteri Kominfo, Rosita Niken Widiastuti, Selasa, 1 November 2022.

Aset Kripto Jadi Salah Satu Strategi Pengembangan Ekonomi Digital RI, Ini Penjelasannya

Menurutnya, perpindahan dari Tv Analog menuju Tv Digital adalah efisiensi pada frekuensi sehingga masyarakat semakin terbantu akan keunggulan dan manfaat yang siginifikan dari Tv analog hijrah ke Tv digital.

“Ini merupakan era yang baru. Dulu ada sistem hitam putih, memberikan layanan lebih baik, bagus, beralihlah TV hitam putih menjadi Tv berwarna," katanya lagi.

Siaran televisi/Ilustrasi.

Photo :
  • VIVAnews/Tudji Martudji

Frekuensi Tv Analog Sudah Banyak yang Habis

Ia menjelaskan jika frekuensi pada Tv analog sudah banyak yang habis, itulah sebabnya banyak daerah blank spot karena tidak ada yang bisa diperluas lagi sehingga frekuensi perlu untuk ditata ulang untuk memperluas pada penggunaan internet.

"Ini sama, siaran Tv analog secara teknologi kurang canggih dibanding dengan Tv digital. Lebih penting dari itu untuk efisiensi frekuensi. Karena siaran tv analog, misalnya contohnya TVRI, satu TVRI membutuhkan satu frekuensi. Sementara frekuensi tidak bisa ditambah dan (jika) Indonesia memiliki 700 stasiun Tv, berarti membutuhkan 700 frekuensi," katanya.

Dengan adanya perpindahan dari Tv analogi ke Tv digital, penggunaan frekuensi pun jauh lebih hemat dan efisien. Niken mencontohkan satu frekuensi bisa untuk 6-12 televisi. Menurutnya, sisa frekuensi yang tidak terpakai itu, bisa diperluas dan digunakan untuk banyak hal, dari akses internet, pengembangan ekonomi digital, hingga UMKM bisa masuk ke marketplace.

"Di samping itu untuk kepentingan ekonomi digital, industri 4.0, dan 5G. Sekarang ini mayoritas 4G, 5G tentu layanan internet luar biasa sangat cepat," katanya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informasi, Jhonny G. Plate, terus mendorong percepatan agar lembaga penyiaran Indonesia yang telah mendapat kewenangan tata kelola multiplexing atau penyelenggara multiflex, baik itu LPP TVRI maupun 7 LPS multiflexing, memastikan televisi yang belum memenuhi persyaratan DVB-T2 atau TV digital segera disediakan terpasang dan siap untuk ikut bersama-sama menyongsong era baru digitalisasi pertelevisian nasional.

Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Workshop Video Era Baru TV Digital, Selamat Tinggal TV Analog, Indonesia Siap ASO “Era Baru Siaran Televisi Digital – Analog Swich Off 2 November 2022 #AyoBeralihKeTVDigitalBandung” di Arcamanik, Bandung, belum lama ini.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk segera berpindah dari Tv analog menuju Tv digital, karena perpindahan atau Tv analog hijrah ke Tv digital bukan bermaksud untuk mempersulit masyarakat, melainkan memberikan banyak manfaat yang akan sangat membantu untuk memberikan kualitas tontonan dan gambar yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya