Dapat Saham dari Gojek, Mayoritas Driver di DIY Pilih Menjualnya

Ilustrasi pengendara ojek online atau ojol Gojek.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA Nasional - Para mitra pengemudi aplikasi online Gojek mendapatkan saham dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Kepemilikan saham pengemudi online ini merupakan wujud dari program Saham Gotong Royong.

Saham-saham yang Diproyeksi Menguat saat IHSG Dibayangi Tren Koreksi

Besaran Saham Berbeda-beda

Ketua Paguyuban Gojek Driver Jogjakarta (Pagodja) Agus Sugito mengatakan seluruh mitra Gojek yang merupakan pengemudi online mendapatkan lembar saham dari GoTo. Besaran lembar saham ini berbeda-beda berdasarkan masa kerjasama.

Cetak Laba Bersih Rp 85,64 Miliar pada 2023, Depo Bangunan Tebar Dividen Rp 27 Miliar

ilustrasi driver gojek

Photo :
  • U-Report

Bisa Dijual atau Dikelola Sendiri

IHSG Diproyeksi Rawan Koreksi, Intip Saham-saham yang Berpotensi Cuan

Untuk pengemudi online yang sudah bergabung sejak 2010 hingga 2016 setiap orangnya mendapatkan 4000 lembar saham. Sementara untuk yang bergabung di 2017 sampai Februari 2022 mendapatkan 1000 lembar saham.

"Dari Gojek memberikan dua pilihan pada saham tersebut. Pertama bisa dijual dan yang kedua bisa dikelola sendiri," kata Agus saat dihubungi, Kamis, 3 November 2022.

"Saya bergabung sejak 2016 jadi mendapat 4000 lembar saham. Kalau diuangkan sekarang ya kurang lebih Rp800 ribu tergantung harga sahamnya berapa saat ini," kata Agus.

ilustrasi gojek

Photo :
  • U-Report

20 Ribu Pengemudi Online

Agus menyebut jika saat ini di DIY ada lebih kurang 20 ribu pengemudi online yang bergabung dengan Gojek. Seluruh pengemudi online ini mendapatkan saham itu secara bertahap.

Agus menjabarkan dari jumlah tersebut hampir 80 persen pengemudi online memilih untuk menjual lembar saham yang didapatnya.

"Kebanyakan teman-teman memilih menjual saham itu. 80 persen dijual. Alasannya karena sibuk dan tidak tahu cara bermain saham," kata Agus.

"Saya sendiri rencananya juga mau saya jual saja. Soalnya saya kalau ngurusi saham itu repot dan saya tidak terlalu paham," tutur Agus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya