Dikritik PBNU soal Politik Identitas, PA 212: NU Kemana-mana Bawa Gus Dur

Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA Nasional – Sekretaris Majelis Syuro PA 212 Slamet Ma'arif buka suara atas kritikan yang dilontarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait aksi yang dilakukan Persatuan Alumni 212. PBNU sebelumnya menyebutkan bahwa aksi yang digelar oleh PA 212 itu merupakan politik sesaat.

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

"Kan dari dulu PBNU itu kalau kita yang aksi dibilangnya politik-politik begitu. Emang lagunya dari dulu. Padahal NU sendiri yang selama bermain politik," ujar Slamet saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu 5 November 2022.

Dalam hal itu, Slamet menjelaskan bahwa serangkaian yang telah dan akan dilakukan oleh PA 212 itu bukan sifatnya sesaat. Namun, itu aksi dilakukan untuk mengkritisi dan mengingatkan pemerintah terkait kebijakan yang telah diambil. 

Moeldoko: Otonomi Daerah Harus Lanjutkan Pembangunan Visi Jokowi

"Setiap ada kebijakan pemerintah yang memang membahayakan negara, termasuk UU yang soal Omnibus Law, kemudian kenaikan BBM yang sekarang itu, kita pasti turun. Kita sebetulnya memang gerakan moral, untuk menjadi pengingat pemerintah, mengkritisi kebijakan pemerintah supaya tidak semena-semena," kata dia.

Bakal Hijrah ke IKN, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Pakai Mobil Dinas Listrik?

"Jadi biarlah PBNU ngomong apa, anjing menggonggong kafilah berlalu. Kita tetap jadi kafilah saya, biarkan mereka jadi apanya lah ya," sambungnya

Tak hanya itu, Slamet menjelaskan terkait pernyataan PBNU menyoal politik identitas. Padahal, menurut Slamet, politik identutas itu merupakan sebuah hal yang wajar.

Massa aksi 411 menuntut Presiden Jokowi mundur

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

"Sesungguhnya kalau orang ngomong anti politik identitas, itu sebenarnya dia sudah enggak punya identitas, itu biasanya berlaku untuk kita tapi tidak untuk yang lain. Kan tidak ada di negeri ini yang tidak pakai identitas. NU sendiri kemana-mana bawanya Gus Dur, Identitas juga kan? PDIP dengan Soekarno-nya. Demokrat dengan SBY-nya. Sesungguhnya sah-sah saja," ujar Slamet.

Sebelumnya, Ribuan Massa Alumni 212 yang tergabung dalam aksi 4/11 terlihat membawa Spanduk panjang dan juga beberapa poster bertuliskan "Jokowi Mundur" di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat 4 November 2022.

Massa dengan pakaian busana muslim tiba di depan patung kuda Jalan Medan Merdeka Selatan sejak pukul 14.00 WIB. Pada aksi itu, salah seorang perwakilan masaa aksi juga mengumandangkan azan dari atas mobil komando.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya