Program Jokowi soal Hilirisasi Nikel Dinilai Buat Indonesia Jadi Pemain Utama

- Istimewa
VIVA Nasional – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergerak cepat menggagas program hilirisasi nikel. Langkah tersebut bertujuan agar Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri nikel.
Jokowi bahkan dengan tegas menginstruksikan kepada kabinetnya untuk tidak lagi mengekspor barang mentah. Presiden RI ke-7 itu memastikan agar sebelum dijual, nikel terlebih dahulu diolah menjadi barang jadi.
Ilustrasi Smelter nikel.
- vstory
Langkah Jokowi terkait hilirisasi nikel banyak mengundang apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Anang Kristyanto.
Melalui kebijakan hilirisasi nikel ini, Anang mengatakan Indonesia akan mampu menjadi lokomotif industri nikel dan bukan hanya menjadi penonton. Sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi nasional.
“Program-program Pak Jokowi soal hilirisasi nikel harus kita dukung bersama, karena kita tidak ingin menjadi penonton. Kita harus menjadi pemain. Sehingga dapat menciptakan daya tambah ekonomi,” terang Anang.
Kebijakan Jokowi melakukan hilirisasi nikel dengan mengolah barang mentah menjadi barang jadi bakal membawa nilai tambah ekonomi bagi Indonesia. Bahkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) industri pertambangan setelah adanya kebijakan tersebut diprediksi akan melonjak menjadi Rp 1.000 triliun per tahun dari sebelumnya yang hanya berkisar Rp 40 triliun per tahun.
Oleh karena itu, saat ini Pemerintahan Jokowi tengah menyusun Grand Strategi Komoditas Minerba (GSKM). Adapun nikel menjadi salah satu komoditas tambang yang akan disusun pada peta jalan untuk GSKM.