Haedar Nasir Jelaskan Kepemimpinan Kolektif Kolegial di Muhammadiyah

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir.
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA Nasional – Jelang Muktamar ke 48, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir memaparkan tentang konsep kepemimpinan di Muhammadiyah. 

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Haedar menjelaskan, konsep kepemimpinan di Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu kolektif kolegial. Maka di Muktamar sebagai forum tertinggi, yang dipilih adalah 13 orang pimpinan. Dan di atas itu ada sistem yang kokoh untuk menjalankan organisasi.

“Muhammadiyah ini perpaduan dari orang-orang, para pemimpin, para kader yang berada di dalam kolektif kolegial. Jadi seperti kesebelasan (sepakbola),” kata Haedar, Rabu 16 November 2022.

Pesan Penting Haedar Nashir untuk Prabowo Usai Ditetapkan Presiden Terpilih

Haedar menjelaskan merujuk pada filosofi strategi kesebelasan sepakbola, setiap Ketua PP Muhammadiyah memiliki peran masing-masing. Dalam sebuah pertandingan, kata Haedar yang penting adalah irama permainannya.

Haedar membeberkan sistem kolektif kolegial tersebut, diatasnya ada sistem sebagai panglima yang mengatur permainan.

Muhammadiyah: Prabowo Harus Menyerap Aspirasi Anies, Cak Imin, Ganjar, dan Mahfud

“Yang kedua di atas yang kolegial itu ada sistem, jadi siapapun dia ke depan sampai seterusnya itu kekuatannya pada sistem. Insya Allah akan ada perpaduan dari semuanya ini,” jelas Haedar.

Haedar juga mengungkapkan, dalam sistem kepemimpinan di Muhammadiyah juga menerapkan pada pembagian posisi. Seperti dalam tim sepakbola, Haedar mengibaratkan di Muhammadiyah ada yang berperan sebagai gelandang, bek maupun penyerang. Sehingga saling melengkapi.

"Dalam satu tim itu kan isinya tidak semuanya penyerang. Ada gelandang, bek dan lainnya. Kalau isinya penyerang semua ya tidak akan menang," papar Haedar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya