4 Fakta Dua Brimob Polda Lampung Ditangkap Densus 88, Diduga Bergabung 'Polisi Cinta Sunnah'

Anggota Brimob Polda Jateng berjaga di depan mobil rantis baracuda.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

VIVA Nasional – Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri ringkus dua anggota Brigade Mobil (Brimob) Polda Lampung. Penangkapan dua anggota Brimob tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Z Pandra Arsyad.

Perubahan Kebijakan dan Ketegasan Pemerintah Diperlukan untuk Tumpas OPM, Menurut Pengamat

“Benar telah dilakukan penindakan oleh tim penyidik Densus 88 Anti-teror Polri di wilayah Hukum Polda Lampung,” ujar Pandra saat dihubungi wartawan, Selasa, 15 November 2022.

Ilustrasi Brimob Polri.

Photo :
  • U-Report
Halalbihalal Lebaran Bersama Anak Buah, Irjen Sandi Beri Pesan Ini

1. Densus 88 sita 800 butir peluru

Saat penangkapan, Densus 88 berhasil mengamankan senpi laras panjang, senpi jenis Revolver, tiga magazine SS1 serta sekitar 800 butir peluru dengan ukuran 5,56 mm dan 9 mm.

Korban Tewas Mudik Lebaran 2024 Berkurang dari Tahun Lalu, Jumlahnya 429 Orang

Penangkapan itu menyita perhatian publik. Diduga keduanya memasok senjata api (senpi) dan amunisi ke terduga teroris.

2. Jaringan sudah ada sejak lama

Hal ini disampaikan oleh Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan. Menurutnya, fenomena polisi terpapar terorisme ini sudah ada sejak lama.

“Internal polisi itu ada benalu atau parasit namanya ‘Polisi Cinta Sunnah’. Bahkan, kasus polisi mundur dari institusi banyak karena bergabung dan berguru dengan orang yang salah ini,” paparnya

Polisi Cinta Sunnah ini, kata dia, sebenarnya salah satu cara infiltrasi paham Salafi Wahabi di internal kepolisian. Disebut bahwa ia telah mengingatkan berkali-kali penyebaran pemahaman tersebut.

“BNPT juga sudah merilis bahwa semua terorisme yang ada di Lembaga Pemasyarakatan itu pahamnya berlatar belakang Salafi Wahabi. Jadi jangan sampai polisi terpapar ke sana,” ujarnya.

3. Memiliki akun Instagram dengan 170 ribu pengikut

Ken menambahkan, karena dikemas dengan nama yang bagus seperti Cinta Sunah, Cinta Hijrah dan Cinta Al-Qur'an, banyak polisi yang tertarik. Bahkan, banyak polisi yang mundur dari institusi kepolisian hingga bercerai dengan istrinya karena bertentangan ideologi.

Personel Brimob berbaris sebelum ditempat ke wilayah penugasan beberapa waktu lalu. (foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

“Polisi Cinta Sunnah ini konsep kembali ke tauhid, Al-Quran dan sunnah. Mereka sudah lama dan baru ramai sekarang ini. Akun Instagram Polisi Cinta Sunnah ini sudah memiliki pengikut 170 ribu dan belum lama ini berubah menjadi Pembelajar Cinta Sunnah,” ungkapnya

4. Banyak anggota polisi yang terlibat

“Banyak polisi yang tiba-tiba menyalahkan dan membid'ahkan masyarakat yang berbeda paham, anti perbankan karena dianggap riba. Bahkan, sampai mengkafirkan orang lain yang tidak sepaham dan akhirnya pada mengundurkan diri karena menjadi polisi dianggap bertentangan dengan hati nurani,” tutur Ken. 

Menurut Ken, keterlibatan dua oknum polisi Polda Lampung yang diduga sebagai pemasok amunisi senjata api kepada teroris merupakan fakta bahwa jaringan terorisme mentargetkan aparat karena salah satu alasannya adalah punya akses ke senjata. 

“Tidak mungkin ini bukan sekedar motif ekonomi. Abdi negara menggadaikan jabatannya. Ini sudah membahayakan internal. Pimpinan Polri harus melakukan evaluasi dan memperbaiki mental dan ideologi serta pengembangan wawasan tentang bahaya radikalisme terhadap anggotanya,” ucap Ken.

Ilustrasi sejumlah anggota Brimob Polda Jabar melakukan apel pengamanan.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya