Menag Yaqut Serukan Umat Gelar Salat Gaib untuk Korban Meninggal Gempa Cianjur 

Menag Yaqut Cholil Qoumas
Sumber :
  • Humas

VIVA Nasional – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh masyarakat muslim Indonesia, termasuk para aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama untuk menggelar salat gaib maupun tahlil mendoakan para korban jiwa gempa Cianjur, Jawa Barat. 

Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar

Menag sebelumnya menyampaikan turut berbelasungkawa yang mendalam atas banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka dalam musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin. 

"Kita turut sedih dan berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita khususnya di Kabupaten Cianjur. Untuk itu, mari bersama-sama kita doakan mereka yang meninggal. Kepada korban luka juga semoga segera sembuh dan warga yang terdampak diberi kesabaran dan kekuatan," kata Menag dalam keterangan persnya, Selasa, 22 November 2022.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

Warga mengurus jenazah korban gempa Cianjur di tengah puing-puing bangunan roboh

Photo :
  • AP Photo/Firman Taqur

Kepada umat Muslim, Menag secara khusus mengajak untuk menggelar Salat Gaib dan tahlil bagi para korban meninggal. "Mari kita lakukan Salat Gaib. Semoga mereka mendapat ampunan dan rahmat dari Allah Swt," harapnya.

China Dilanda Banjir Bandang, 4 Orang Tewas dan 10 Hilang

Selain untuk para korban, Menag juga mengajak masyarakat mendoakan agar proses evakuasi warga yang masih tertimbun rumah atau bangunan diberi kemudahan. Seperti diketahui, proses evakuasi sejumlah korban masih terus dilakukan. Di beberapa titik, evakuasi terkendala dengan terbatasnya alat hingga akses jalan yang sulit akibat longsor, perbukitan dan sebagainya. 

"Tim gabungan baik dari BNPB, TNI, Polri dan lainnya telah turun ke lapangan. Mari doakan agar tugas mereka diberi kemudahan dan kelancaran sehingga semua korban bisa dievakuasi dengan baik," kata Menag. 

Selain korban jiwa, gempa bumi Cianjur juga berdampak pada ribuan rumah dan bangunan yang rusak, termasuk sekolah, madrasah, pesantren, perguruan tinggi, masjid, serta gedung perkantoran dan fasilitas kesehatan.

Korban terdampak gempa Cianjur di depan RSUD Cianjur

Photo :
  • AP Photo/Firman Taqur

Menag memastikan pemerintah tengah bekerja keras untuk memberikan bantuan yang terbaik untuk penyintas gempa Cianjur, termasuk dalam memulihkan sarana prasarana yang terdampak.

"Pemerintah bersama masyarakat dan relawan segera memberikan bantuan, semoga diberikan kelancaran. Mari bantu semampu kita. Bantuan dana, barang, pikiran dan tenaga sangat berarti bagi para korban untuk membantu meringankan beban yang mereka rasakan saat ini. Kita ajak korban untuk sabar sekaligus bisa bangkit lagi," jelas Menag.

"Kami di Kemenag juga tengah lakukan pendataan dan penyiapan bantuan, termasuk sarana ibadah dan juga sarana pendidikan agar para pelajar tetap bisa mendapatkan hak-hak pendidikannya, terlebih saat ini kalender pendidikan sudah memasuki akhir semester," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan ada sebanyak 162 korban yang meninggal dunia dan 326 luka-luka akibat gempa merusak yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.


 

Menurutnya data tersebut diterima berdasarkan call center Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Adapun para korban kini sudah dalam penanganan sejumlah rumah sakit yang ada di Cianjur.

"Mohon izin menyampaikan berita buruk, 162 yang meninggal dunia, 326 luka-luka, mayoritas patah tulang dan berhubungan luka karena tertimpa atau kena benda tajam," kata Ridwan Kamil di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
 
Menurutnya para korban yang meninggal itu mayoritas merupakan anak-anak. Karena, kata dia, banyak anak-anak yang sedang berada di bangunan madrasah saat gempa terjadi.

"Kemudian ada dua hingga tiga lokasi jalan terisolir, jalan nasional tapi dilaporkan sudah kembali normal, sekitar lima mobil yang terperangkap, tapi laporannya belum masuk apakah sudah terevakuasi atau belum," kata Ridwan Kamil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya