Kapolri Tambah Tenaga Medis Bantu Korban Gempa Bumi Cianjur

Kapolri mengunjungi korban gempa di RS Bhayangkara Cianjur
Sumber :
  • dok Polri

VIVA Nasional – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, meminta kepada Kapusdokkes (Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan) Polri, untuk menambahkan sejumlah tenaga medis, untuk membantu para korban yang terdampak gempa bumi Cianjur. Hal tersebut dilakukan demi memaksimalkan korban yang mengalami cidera seperti patah tulang.

Polri Sebut Angka Kecelakaan Mudik Lebaran 2024 Turun 12 Persen

Penambahan tenaga medis tersebut dilakukan Jenderal Listyo Sigit, setelah melakukan kunjungan ke RS Bhayangkara Cianjur, Jawa Barat, Selasa 22 November 2022 kemarin.

"Kita akan mengirim dokter tambahan dari Mabes untuk bisa membantu korban-korban yang rata-rata patah tulang, supaya bisa diatasi di sini,” ujar Sigit dalam keterangannya, Rabu 23 November 2022.

RS Polri Ungkap Kondisi Terkini 11 Jasad Kecelakaan Maut KM 58 Tol Japek

Sigit menjelaskan, seusai gempa bumi mengguncang wilayah Cianjur, sejumlah rumah sakit memang terdampak. Namun, Sigit memastikan pelayanan untuk membantu penanganan korban maupun pasien yang dirawat tidak terganggu.

Maka dari itu, Polri terus berupaya memberikan perawatan kepada korban gempa secara maksimal. Oleh sebab itu, kata Sigit, Polri akan membantu untuk mendirikan tenda darurat di rumah sakit Bhayangkara. Sehingga tetap bisa melayani pasien maupun korban gempa yang dirawat. 

Polri Sebut 199 Kecelakaan Terjadi pada Hari Raya Idul Fitri, 41 Orang Meninggal Dunia

“Tentunya ada beberapa perbaikan ke depan yang akan kita laksanakan, tapi prinsipnya kita masih bisa melayani pasien-pasien di Rumah Sakit Bhayangkara, termasuk kita siapkan juga tenda-tenda tambahan serta tempat untuk trauma healing,” jelas Sigit.

Tidak hanya itu, mantan Kabareskrim Polri itu menyampaikan dirinya telah berkoordinasi dengan pihak terkait, utamanya rumah sakit yang memerlukan tenaga kesehatan. Jika kekurangan SDM, ia telah memerintahkan Kapusdokkes mengirimkan personel Polri yang dikhususkan untuk bidang kesehatan. 

“Pak Kapusdokkes juga sudah mempersiapkan Brigade khusus untuk kita gerakan dalam penanganan gempa,” ujar dia. 

Dari sisi evakuasi, sejauh ini Sigit mengatakan bahwa tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 90 persen korban meninggal dunia. Selain itu, tim anjing pelacak alias K9, juga dikerahkan untuk menjangkau lokasi terdampak untuk mencari apakah terdapat korban reruntuhan bangunan yang belum ditemukan. 

“Tim K9 kita turunkan untuk membantu karena memang ada beberapa bangunan yang mungkin saat ini belum bisa dilakukan evakuasi sehingga perlu kita bantu dengan K9, tadi kita dapat laporan 7 orang sudah ditemukan dan tadi perintah Pak Presiden sudah jelas bahwa proses evakuasi dioptimalkan,” katanya.

Dia mengatakan, bahwa pihaknya saat ini memfokuskan untuk evakuasi penyelamatan korban, menyiapkan lokasi pengungsian dan mempersiapkan dapur umum. 

“Baru setelah itu perawatan terhadap korban-korban tentunya juga jadi prioritas,” ujar Sigit. 

Untuk mencegah aksi kriminalitas terhadap rumah-rumah yang ditinggal pemilik karena mengungsi, Kapolri telah memerintahkan Kapolda Jawa Barat dan Kapolres Cianjur melakukan patroli selama 24 jam.

“Tadi saya sudah perintahkan kapolda dan kapolres untuk melaksanakan patroli terhadap rumah-rumah yang saat ini ditinggal oleh masyarakat kemudian mengungsi, saya minta 24 jam dilaksanakan patroli,” jelasnya. 

Sigit menambahkan, guna menghindari perbedaan informasi terkait dengan jumlah korban akibat gempa. Polri bersama dengan, TNI, BNPB, BMKG, Basarnas dan pihak rumah sakit akan merilis secara bersama-sama setiap sore pukul 5. 

“Jadi tiap sore, setiap jam 5 kita update jumlah korban, kita rilis bersama,” tutur Sigit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya