Profil Ormas Garis yang Copot Spanduk di Tenda Pengungsi Gempa, Ada Kaitannya dengan ISIS?

Kelompok teroris ISIS (Ilustrasi)
Sumber :

VIVA Nasional – Polres Cianjur telah memeriksa sejumlah pihak dari organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Reformis Islam (Garis) yang melakukan aksi pencopotan label pada tenda yang diberikan tim dari sebuah gereja untuk korban gempa Cianjur, Jawa Barat.

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah

Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan mengatakan, sejumlah orang dari ormas tersebut mencopot label lantaran khawatir adanya motivasi lain yang masuk melalui penyaluran bantuan korban gempa. Namun, Doni menyebut pihaknya sudah mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi berprasangka buruk atas bantuan kemanusiaan yang diberikan.

Viral Tenda Pengungsi Label Gereja Dicopot Ormas Kini Bocor

Photo :
  • Tangkapan layar instagram@andreli_48
PKB Perkuat Politik Islam dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menurut Pengamat

“Adanya kekhawatiran dari ormas tersebut apabila ada motivasi lain selain penyaluran bantuan. Tapi, saya peringatkan agar tidak berprasangka buruk, justru masyarakat harus berterima kasih atas bantuan dari para donatur termasuk dari saudara-saudara kita yang beragama Nasrani,” ujar Doni saat dihubungi wartawan, Minggu, 27 November 2022.

Aksi ormas Garis itu pun menjadi sorotan publik. Berikut telah kami rangkum dari berbagai sumber terkait profil Ormas Garis yang mencopot label tenda yang diberikan tim dari sebuah gereja untuk korban gempa Cianjur.

Mengenal Agama Sikh, Keyakinan yang Dianut Bunga Zainal dan Anak-anaknya

Profil Ormas Garis

Anggota ormas tertentu mencabut label pemberi bantuan tenda untuk korban gempa Cianjur.

Photo :
  • Instagram.

Ormas Garis merupakan kelompok Islam yang dibentuk pada 24 Juni 1998. Ormas Garis ini diinisiasi oleh Chep Hernawan alias Cecep bersama tokoh-tokoh Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) seperti Anwar Harjono dan Husein Umar.

Sejak saat itu, Chep Hernawan dijadikan sebagai Ketua Umum Ormas Garis hingga kini digantikan oleh anaknya. Kapolres Garut AKBP Doni Hermawan telah mengonfirmasi kepemimpinan Chep Hernawan di Garis dahulu.

Chep merupakan putra dari Ahmad Syafe'i alias Haji Dapet yang pernah terlibat peristiwa kerusuhan Tanjung Priok pada 1984, sekaligus pengusaha kondang asal Cianjur, Jawa Barat. DDII menganggap reformasi 1998 telah ditunggangi oleh kelompok sekuler dan komunis.

Akan hal itu, dibentuklah Garis, yang menurut Chep Hernawan bertujuan untuk menegakkan syariat Islam di Indonesia dan membuat reformasi 1998 berpihak kepada umat Islam.

Meskipun, Garis dideklarasikan di Asrama haji Pondok Gede, Jakarta. Namun ormas ini berpusat di Cianjur dan secara keanggotaan juga tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Ormas Garis disebut-sebut juga memiliki basis yang cukup kuat di pesantren, dan kerap merekrut santri di pesantren-pesantren di Cianjur dan juga mantan preman untuk menjadi anggotanya. 

Dalam sebuah Jurnal berjudul “Gerakan Sosial Dalam Transisi Demokrasi – Peran Garis Dalam Mendorong Pemberlakuan Perda Syariat Kabupaten Cianjur no 3 Tahun 2006”, karya Reza Rachmat Ramadhan, Garis kerap dikaitkan dengan gerakan ISIS di Suriah.

Dalam risetnya tersebut, sejumlah anggota Ormas Garis beberapa kali pernah dipanggil polisi karena diduga terlibat dalam aksi terorisme dan berkaitan dengan ISIS.

Reza bekesempatan mewawancarai beberapa anggota Ormas Garis. Penelitian itu menyebutkan jika rata-rata dari mereka mendukung tegaknya Khilafah Islamiyah di Indonesia dan juga mendukung ISIS. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya