Momen Ferdy Sambo Desak Bharada E Habisi Brigadir J: Woi Kau Tembak Cepat!

Rekonstruksi Bharada E todongkan senjata ke Brigadir J
Sumber :
  • TV Polri

VIVA Nasional – Bharada Richard Eliezer Pudihan Lumiu alias Bharada E menceritakan terkait momen Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati oleh Ferdy Sambo. Saat itu, Richard sempat merasa takut ketika dirinya disuruh naik ke lantai atas oleh Ferdy Sambo.

Terpopuler: Tukang Parkir Naik Haji, Jasad Dalam Koper di Bali hingga Mahasiswa STIP Tewas

"Saya langsung rada takut pada saat itu yang mulia. Saya naik lantai dua kan ada tembusan kamar, dalam pikiran saya 'Wah sudah mau terjadi nih'," kata Bharada E.

Bharada E

Photo :
  • tvOne/Muhammad Bagas
Jenazah Alexsander Parapak Korban Penembakan KKB Dievakuasi ke Mimika

Kemudian, tak berselang lama, Ferdy Sambo pun tiba dan langsung masuk ke dalam rumah dengan mengenakan sarung tangan berwarna hitam.

Selanjutnya, Sambo langsung bertanya kepada Richard terkait senjata yang akan digunakan untuk mengeksekusi Yosua.

Korban Penembakan OPM Dievakuasi dari Homeyo ke Timika

"Dia tanya ke saya, 'Sudah kau isi senjatamu?', 'Siap belum', jawab saya. 'Kau isi'. Isi itu artinya kokang yang mulia," kata Bharada E.

Lantas, Bharada E pun langsung mengokang senjatanya yang nantinya akan digunakan untuk mengeksekusi Yosua. Kemudian, tak lama Bripka RR, Kuat Ma'ruf dan Brigadir J masuk ke dalam rumah. Tetiba, Ferdy Sambo langsung meminta Yosua untuk berlutut sambil memegang leher Yosua.

"Itu pas masuk, Pak FS langsung lihat ke belakang 'Sini kamu', langsung pegang leher, 'Berlutut kamu ke depan saya, berlutut kamu, berlutut'. Disuruh berlutut yang mulia," kata Bharada E.

Sambo kemudian melirik ke arah Richard dan meminta Yosua segera dihabisi. "Terus melirik ke saya 'Woy kau tembak, kau tembak cepat. Cepat kau tembak', saya langsung keluarkan senjata, langsung saya tembak yang mulia," ucap Bharada E.

Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Diberitakan sebelumnya, Bharada E mengungkap alasan dirinya takut menolak perintah Ferdy Sambo menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ialah karena perbedaan pangkat yang cukup jauh. Ia bahkan menganalogikan pangkat Bharada-nya dengan Sambo yang saat itu Irjen bagaikan langit dan bumi.

Hal itu diungkap Bharada E saat menjadi saksi untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2022.

Di depan majelis hakim, Bharada E mengaku berdosa telah menembak Brigadir Yosua hingga menyebabkannya meninggal dunia. 

"Saya merasa berdosa, Yang Mulia," ujar Bharada E di depan majelis hakim.

Sidang Lanjutan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Apa dosa kamu?" tanya hakim.

"Karena saya mengikuti perintah dia (Ferdy Sambo)," jawab Bharada E.

"Kenapa kamu mau?" tanya lagi hakim.

"Karena saya takut. Ini jenderal bintang dua menjabat sebagai Kadiv Propam dan posisi saya, pangkat saya Bharada, pangkat terendah. Dari kepangkatan itu saja kita bisa lihat bagaikan langit dan bumi. Saya merasa takut sama FS," jelas Bharada E. 

"Kenapa takut? FS kan penegak hukum lho, kenapa takut?" tanya hakim kembali.

"Takut, Yang Mulia," tandas Bharada E.

Ilustrasi petugas mengevakuasi mayat.

Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai

Polisi memastikan bahwa kakek berusia 73 tahun bernama Alek tersebut adalah korban pembunuhan. Saat ini kasusnya tengah diselidiki.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024