Gegara Warisan, Anak yang Dikenal Pendiam Tega Habisi Nyawa Ayahnya Sendiri

Gegara Warisan, Anak yang Dikenal Pendiam Tega Habisi Nyawa Ayahnya Sendiri
Sumber :
  • tvOne/Opi Raharjo

VIVA Nasional – Seorang pria tega membunuh ayah kandungnya sendiri di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Murthado, pelaku pembunuhan itu sehari-hari tinggal seorang diri di rumah peninggalan orang tuanya. Bahkan, pelaku juga sebagai anak yang paling disayang oleh korban.

Anak di Bawah Umur Diduga Dicabuli Saudara di Cengkareng, Begini Modusnya

Keluarga tak menyangka, pelaku tega menghabisi nyawa ayahnya hingga menguburkannya di pekarangan rumah dengan kedalaman dua meter. 

Pelaku pembunuhan sadis terhadap ayahnya, dikenal sebagai sosok pendiam oleh keluarga dan warga di desa Eretan Kulon, kecamatan Kandanghaur, kabupaten Indramayu. 

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Pengakuan dari sang kakak pelaku, Ismail, jika sang ayah begitu menyayangi murthado hingga berulang kali membela adiknya saat bermasalah dengan tetangga. 

Keluarga tak menyangka, pelaku tega menghabisi nyawa korban secara keji bahkan terencana. Diketahui bahwa pelaku berperilaku baik dan ramah dengan tetangga.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

“Kelakuannya baik, sama tetangga juga ramah, keseharianya bikin konten, kalau disuruh sama saya nurut,” terang Ismail dikutip dari tvonenews.com.

Ismail curiga karena ayahnya yang biasanya mengantarkan rumput tidak kunjung datang. Terlihat alim, namun Murthado tega habisi nyawa ayahnya sendiri. Ismail pun terkejut dengan kelakuan Murthado.

“Saya curiga, bapak saya tuh bisanya kalau sore nganterin rumput ke saya, saya tanya ke ibu sambung saya bapak saya kemana gak tau bilangnya keluarnya malam, tetangga juga gak ada yang tau, tanya ke tado bilangnya ke demak, setau saya kakak saya juga juga sempet koma karena di bekap sama di gebuk, koma sehari semalam sekarang depresi ulah Murthado,” ujar Ismail.

Pengakuan Ismail, diantara anak yang lain, murthado disekolahkan oleh korban hingga jenjang diploma. Diketahui bahwa Murthado adalah anak bungsu dari enam bersaudara.

“Saya laporan penganiayaan sama kehilangan bapak saya, saya gak nyangka dia alim, baik ko tega membunuh ayah, padahal dia yang disayang, disekolahin tinggi ama bapak saya, anak lain mah enggak ada, bapak tuh selalu ngalah kalau ada masalah sama tetangga bapak yang menyelesaikan,” jelas Ismail, anak korban (kakak pelaku). 

Ilustrasi pembunuhan.

Photo :
  • http://informasi-fantastis.blogspot.co.id

Sementara, ketua RT setempat, sempat curiga dengan tidak terlihatnya korban sejak dua bulan terakhir. Bahkan ketua RT sempat menanyakan kepada pelaku, namun pelaku memastikan jika ayahnya tengah belajar ilmu di luar kota. 

Warga pun dibuat kaget setelah jasad Casim ditemukan membusuk terkubur di pekarangan rumah peninggalannya. 

“Kalau nyangka sih nyangka, ada kenjanggalan, tapi kembali lagi ke keluarga, bilangnya sedang di Demak lagi nyari ilmu, saya sering bertemu sama Murthado keseharianya pendiem, baik ramah,” terang Sutrisno, ketua RT. 

Diketahui, usai menghabisi nyawa ayahnya gara-gara warisan, Murthado juga berusaha menghabisi nyawa Fatma, kakaknya, dengan cara membekap dan memukulnya dengan balok. 

Ilustrasi : Garis polisi di rumah korban pembunuhan

Photo :
  • VIVA.co.id/Yandi Deslatama

Namun, upaya tersebut gagal setelah Ismail, mengetahui penganiayaan tersebut dan segera melarikannya ke rumah sakit. Dari laporan penganiayaan pelaku terhadap kakaknya itulah, pembunuhan keji yang dilakukan Murthado terhadap Casim terungkap.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya