Serahkan DIPA 2023, Jokowi Kembali Ingatkan Jajarannya Soal 'Sense of Crisis'

Presiden Jokowi menyerahkan DIPA dan Buku Daftar Alokasi TKDD T.A 2023
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2023. Acara penyerahan dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta, Kamis 1 Desember 2022.

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebutkan bahwa untuk saat ini kondisi ekonomi Indonesia termasuk dalam kondisi baik di tengah situasi ekonomi dunia yang sedang bergolak. Hal itu bahkan telah diakui oleh managing director Kristalina Georgieva.

"Alhamdulillah ekonomi kita termasuk yang terbaik, bahkan managing director dari IMF mengatakan bahwa di tengah dunia yang gelap Indonesia adalah titik terang. Ini adalah kerja keras kita semuanya," kata Jokowi dalam arahannya di Istana Negara, Kamis, 1 Desember 2022.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

Presiden Jokowi di Istana Negara

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Jokowi mengatakan, tingkat inflasi Indonesia saat ini masih cukup terkendali di sekitar 5 persen. Terakhir, kata Jokowi, inflasi Indonesia berada di angka 5,8 persen di saat rata-rata inflasi dunia di atas 10% dan bahkan ada yang mencapai lebih dari 75%. 

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

"Kinerja ekonomi Indonesia juga cukup menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi di Kuartal kedua 2022 tumbuh 5,44%. Dan dikuartal ketiga tumbuh lebih baik yaitu di angka 5,72%," kata Jokowi

Menurut Jokowi, volume perdagangan Indonesia juga terus tumbuh hingga mencapai 58 persen. Kepala negara mengatakan bahwa saat ini ekonomi RI mengalami surplus perdagangan dunia selama 30 bulan berturut-turut. "Ini juga sesuatu yang harus kita syukuri," kata Jokowi

Namun meski begitu, Jokowi mengatakan bahwa kondisi ekonomi global saat ini sedang tidak dalam keadaan normal. Oleh karena itu dia meminta jajarannya untuk lebih peka dan siaga terhadap akan adanya krisis.

"Semuanya harus memiliki sense of Crisis. Betul-betul siap atas segala berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Yang tanpa kita prediksi, yang tanpa kita Hitung, semuanya kita harus siap. Bukan hanya untuk mampu bertahan tetapi juga bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada," kata Jokowi

Ilustrasi Krisis Ekonomi

Photo :

Jokowi, meminta kepada para jajarannya untuk siaga dan tetap waspada. Sebab, kata Presiden, saat ini ekonomi dunia dalam kondisi yang tidak menentu.

"Sekali lagi perlu saya Ingatkan kita tetap harus waspada, kita tetap harus hati-hati, semuanya harus memiliki perasaan yang sama bahwa keadaan sekarang ini, utamanya global ekonomi global memang tidak berada pada posisi yang normal. tidak sedang dalam keadaan yang baik-baik saja, tidak," kata Jokowi

Dalam kesempatan itu, Jokowi secara simbolis menyerahkan DIPA kepada 14 kementerian/lembaga (K/L), yaitu:
1. Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
2. Kementerian Pertanian (Kementan)
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
4. Kementerian Agama (Kemenag)
5. Kementerian Pertahanan  (Kemhan)
6. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
7. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
8. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)
9. Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
10. Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
11. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
12.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
13. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
14. Lembaga Administrasi Negara (LAN)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya