Wanita Nangis di Rumah Bangka, Pengacara Ferdy Sambo: Bharada E Bohong

Arman Hanis Kuasa Hukum Ferdy Sambo
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Kuasa Hukum keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis membantah terkait pernyataan yang telah disampaikan oleh Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E.

Advokat Arif Edison Divonis 1 Tahun Penjara, Ini Tanggapan Jhon LBF dan Machi Achmad.

Awalnya Bharada E memberikan sebuah kesaksian di hadapan hakim bahwa dirinya melihat sesosok perempuan yang menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo yang berada di Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

Ferdy Sambo saat didang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Arman Hanis mengatakan bahwa kesaksian tersebut hanyalah karangan cerita yang dibuat oleh Bharada E.

"Saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan Richarda Eliezer saja dan nanti akan kami buktikan di persidangan klien kami," ujar Arman saat dikonfirmasi, Jumat 2 Desember 2022.

Kowani Kaji Uji Materi Aturan Pembagian Harta Bersama yang Merugikan Perempuan

Kata Arman, kesaksian yang diucapkan oleh Bharada E pin tidak masuk ke dalam dakwaan yang telah dibacakan Jaksa Penuntu Umum kepada Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo di Sidang Lanjutan Kasus Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
 

Ia pun berani membuktikan pernyataan bohong Bharada E pada sidang Ferdy Sambo berikutnya.

Arman Hanis pun menyesali terkait pernyataan dari Bharada E tersebut. Pasalnya, saat ini dia merupakan salah satu terdakwa yang berstatus Justice Collaborator. Menurut Arman, Bharada E harusnya berkata jujur.

"Saya tegaskan sekali lagi bahwa itu hanya karangan RE dan keterangan RE bertentangan dengan keterangan saksi lain dan bukti video yang pernah ditayangkan di sidang. Ingat, harusnya JC itu jujur di sidang, tidak mengarang cerita apalagi bohong," tukas Arman.

Pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis

Photo :
  • ANTARA

Kesaksian Bharada E

Saat memberikan kesaksiannya dihadapan Majelis Hakim, Bharada RE mengatakan bahwa saat dirumah Ferdy Sambo yang berada di Jalan Bangka itu ada peristiwa dimana muncul perempuan menangis dari dalam rumah di Jalan Bangka tersebut.

Hal tersebut, berawal saat Majelis Hakim bertanya terkait peristiwa apa yang membuat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo mengalami pertengkaran dalam rumah tangganya.

Bharada E

Photo :
  • tvOne/Muhammad Bagas

"Ada peristiwa lain yang misalnya semacam pertengkaran PC dng FS?," tanya Hakim.

"Pada waktu bulan Juli saya agak lupa tanggalnya saya sempat naik piket akhir Mei bersama almarhum (Brigadir Yosua) padahal almarhum ini ajudan ibu, tapi karena bang Mathius menjaga di Saguling, yang naik piket saya sama almarhum, selepas piket saya balik ke saguling," ujar Richard Eliezer

"Ada kejadian tiba-tiba ibu turun, almarhum juga turun bawa senjata langsung taro di mobil," sambung dia.

Bharada E

Photo :
  • tvOne/Muhammad Bagas

Tak lama berselang itu, Putri langsung memanggil ketiga ajudan tersebut, yakni Bharada RE, Brigadir Yosua dan Mathius Marey. Kemudian, kata Richard, mereka berempat langsung naik ke mobil dan berkeliling kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

"Sempat nanya ke almarhum ini mau ke mana, mereka di depan, itu perjalanan ada muter-muter di kemang, akhirnya kita balik ke kediaman bangka," kata Richard.

Lalu, ketiga ajudan hingga Putri Candrawathi langsung bersinggah sejenak di rumah Jalan Bangka tersebut. Kata Richard, saat itu Putri dalam kondisi marah namun dirinya tak berani bertanya penyebab kemarahannta tersebut.

"Bang Yos bilang chad parkir mobil ke belakang, setengah jam kemudian pak FS pulang dianter saddam," kata Richard.

Kemudian, Richard menegaskan bahwa setibanya Ferdy Sambo di rumah Bangka pun juga turut dalam kondisi marah. Namun, Ferdy Sambo langsung masuk ke dalam rumah.

Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Selanjutnya, Yosua pun akhirnya berucap dengan menghimbau Richard bahwa akan ada teman Ferdy Sambo yang datang ke rumah tersebut. Kendati, Richard tidak mengetahui kedatangan teman Ferdy Sambo.

"Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah. Almarhum bilang Chad nanti ada Pak Eben yang datang rekannya bapak," beber Richard.

"Pas datang saya enggak lihat...Bang Yos bilang tidak ada selain kami berdua (Yos dan Matheus) yang ada di dalam rumah, area kediaman Bangka. Yang di belakang ada Romer, Saddam, art di depan ada saya, alfon sekuriti," sambungnya.

Lantas, Richard pun mengatakan tidak mengetahui hal apapun yang terjadi di dalam rumah di Jalan Bangka tersebut.

Namun, selang beberapa saat kemudian, tetiba muncul seorang perempuan dari dalam rumah sambil menangis. Perempuan yang tidak diketahui oleh Richard identitasnya, langsung meminta untuk memanggilkan drivernya.

"Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang fon ada orang keluar itu. Ada perempuan, saya ga kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa. Saya lihat ke dalam," tutur Richard.

"Perempuan itu bilang mencari driver dia, saya lari ke samping saya panggil drivernya, perempuan itu naik baru pulang," lanjut dia.

Kemudian, Richard menjelaskan bahwa setelah kejadian tersebut, Ferdy Sambo akhirnya lebih sering pulang ke rumah Saguling.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya