Bicara Ekonomi Global, Jokowi: Semua Kepala Negara Pusing, Indonesia Tidak

Presiden Jokowi dalam acara Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di Smesco
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Pemilu tahun 2024 mendatang akan diselenggarakan di tengah kondisi ekonomi global yang tak menentu. Dalam situasi tersebut, seluruh penyelenggara pemilu diharapkan memikiki perasaan yang sama terkait ancaman krisis.

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

"Pemilu 2024 ini kita selenggarakan dalam kondisi ekonomi global yang diliputi oleh ketidakpastian. Kita harus memiliki perasaan yang sama mengenai ini," kata Jokowi dalam Rapat Konsolidasi Nasional dalam Rangka Kesiapan Pelaksanaan Tahapan Pemilu Serentak Tahun 2024, Jumat 2 Desember 2022.

Ilustrasi Pemilu 2024.

Photo :
  • VIVA
Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

Menurut Jokowi, saat ini Indonesia berada dalam kondisi yang stabil dan cukup baik jika dibandingkan negara-negara lain. Tetapi Indonesia harus tetap waspada menghadapi situasi ekonomi tahun depan.

"Inilah yang kita harus memiliki perasaan yang sama bahwa saat ini keadaan dunia sedang sulit, dan semua kepala negara pusing kepalanya. Indonesia tidak," kata Jokowi

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Jokowi mengatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini patut disyukuri. "Alhamdulillah, patut kita syukuri. Kita berada pada posisi yang baik, di antara negara-negara G20 kemarin kita termasuk growth pertumbuhan ekonomi kita termasuk yang terbaik karena 5,72%, tapi tetap kita harus hati-hati dan waspada," ujar Jokowi

Dia mengungkapkan, ekonomi global saat ini sulit diprediksi. Kepala Negara menambahkan bahwa sudah 14 negara masuk untuk meminta bantuan dari IMF.

"Dulu 97-98 itu hanya 5 negara aja sudah Geger. Ini sekarang sudah 14 negara masuk jadi pasien, 20 negara lagi ngantri di depan pintu IMF untuk minta bantuan, dan ada 66 negara yang rentan untuk ikut mengantri lagi di depannya IMF, " ujar Jokowi

Krisis menciptakan peluang.

Photo :
  • 123RF

Oleh karena itu, Indonesia harus waspada dan hati-hati. "Ini yang kita harus memiliki perasaan yang sama bahwa kita tidak berada dalam posisi yang normal, tetapi pada posisi yang abnormal," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya