Hasil Autopsi Diprotes Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Ini Kata Polda Jatim

Proses autopsi dua korban tragedi Kanjuruhan
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Nasional – Pihak keluarga memprotes hasil autopsi terhadap jenazah dua korban Tragedi Kanjuruhan, NDR (16 tahun) dan NDA (13), yang dilakukan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Jawa Timur, yang hasilnya dinyatakan tidak ditemukan residu gas air mata di tubuh korban. Kepolisian Daerah Jawa Timur pun angkat bicara soal protes tersebut.

Identifikasi Korban Kecelakaan KM 58 Tol Japek Rampung, Jasa Raharja serahkan Santunan

Kepala Bidang Dokkes Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Erwinn Zainul Hakim mengatakan, autopsi yang dilakukan oleh PDFI Jatim bersifat independen. Di dalamnya juga dilibatkan dua guru besar dari Universitas Airlangga Surabaya. Pemeriksaan sampelnya juga menggunakan laboratorium nasional yang diakui kredibilitasnya.

Selain itu, lanjut Erwinn, autopsi diawasi oleh banyak pihak. “Saat autopsi melibatkan semua unsur independen lainnya untuk mengawasi, mulai TGIPF, Komnas HAM, LPSK, kejaksaan, tim TATAK PERADI, dan lain-lain,” katanya dikonfirmasi wartawan pada Jumat, 2 Desember 2022.

Kasus Gadis 20 Tahun Tewas Tanpa Busana di Kolam, Polisi Kesulitan Mengungkap Pelaku

Proses autopsi tragedi Kanjuruhan

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya

Dia menolak menjelaskan secara rinci soal hasil autopsi. Sebab, kata Erwinn, soal itu adalah tanggung jawab PDFI Jatim, bukan Bidang Dokkes Polda Jatim. dia mengaku tidak berkompeten untuk menjelaskan hal itu. “Tentunya segala proses pemeriksaan dan autopsi akan disajikan di persidangan,” katanya.

Mayat Perempuan Ditemukan di Dermaga Pulau Pari, Kondisi Wajah Hancur

Sebelumnya, Ketua PDFI Jatim Nabil Bahasuan menyampaikan hasil autopsi korban Tragedi Kanjuruhan. Untuk korban Natasha, Nabil menyampaikan bahwa penyebab kematian korban tersebut ialah karena adanya benturan benda tumpul, adanya patah tulang iga 2, 3, 4, dan 5. Di titik itu pula terdapat tanda perdarahan yang cukup banyak.

Dia menegaskan tidak ada terdeteksi residu gas air mata dalam tubuh korban. “Kemudian yang adiknya, Naila juga sama, tapi ada di tulang dadanya patahnya itu, juga sebagian di tulang iga belakang," ujarnya di Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 30 November 2022.

Ayah dari dua korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan, yakni Devi Athok

Photo :
  • Lucky Aditya/VIVA

Pihak keluarga kecewa dan memprotes hasil autopsi tersebut. "Pertama Nabil telah bohong ke kuasa hukum saya. Dia bilang keluarga tidak diperbolehkan menerima hasil autopsi karena Pro Justicia yang berwenang mengumumkan penyidik polisi atau di persidangan. Tetapi dia justru tiba-tiba ngomong di media," kata Devi Athok, ayah kedua korban.

Dia menilai pernyataan Nabil tidak masuk akal. Mengingat kondisi jenazah anaknya saat pertama kali ditemukan di rumah sakit usai Tragedi Kanjuruhan mengarah kepada keracunan zat kimia. Seperti bau aroma amoniak dan mulut berbusa berwarna hijau dan kuning.

"Mungkin ini hasil rekayasa oknum kepolisian titipan kan gak tahu. Ini sudah gak bener ini. Kalau sesuai dengan foto anak saya ini. Anak saya gak ada bekas injak-injakan. Waktu itu kan stadion juga hujan, kalau hujan kan ada bekasnya pukulan atau injakan, ini gak ada sama sekali," ujar Devi Athok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya