Gunung Semeru Erupsi, Khofifah: Jangan Panik

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat Kabupaten Lumajang tidak panik secara berlebihan menyikapi terjadinya erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu, 4 Desember 2022.

Banjir Bandang Terjang Melawi Kalbar, 700 KK dari 17 Desa Terdampak

Namun demikian tegasnya, tetap harus waspada dengan cara tidak melakukan aktivitas di titik-titik yang sudah dipetakan oleh otoritas terkait sebagai titik tidak aman.

"Saya mohon agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktivitas apapun dan tidak panik. Saat ini utamakan keselamatan, evakuasi diri terlebih dahulu. Tolong, karena saat ini aktivitas Semeru meningkat, segera cari dan evakuasi diri agar aman dan selamat," kata Khofifah dalam keterangannya.

KKP Terjunkan Kapal Pengawas Bantu Evakuasi Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Seperti diketahui, berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak atau ± 5176 mdpl.

Muntahkan Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru

Photo :
  • BNPB
Dua Warga Dilaporkan Hilang akibat Longsor di Padang

Dengan status itu, masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Saat ini, terdapat 12 titik pengungsian yang sudah disiapkan dan diisi pengungsi sebanyak 2.219 jiwa, diantaranya SDN 4 Supiturang sebanyak 266 jiwa, Masjid Supiturang sebanyak 70 orang, Masjid Nurul Jadid Pronojiwo 70 orang, Balai Desa Oro-Oro Ombo sebanyak 217 jiwa, SMPN 2 Pronojiwo 100 orang, dan SDN 2 Sumberurip sebanyak 119 jiwa.

Kemudian di Balai Desa Sumberurip sebanyak 228 jiwa, Balai Desa Penanggal sebanyak 131 jiwa, Pos Gunung Sawur, Ds. Sumberwuluh, Kec. Candipuro sebanyak 52 jiwa, Balai Desa Pasirian sebanyak 216 jiwa, Lapangan Candipuro sebanyak 150 jiwa dan Kantor Kecamatan Candipuro sebanyak 600 jiwa.

Hingga saat ini pun, pihak petugas masih terus melakukan proses pendataan para pengungsi guna memaksimalkan bantuan. Data ini sedang berproses sehingga dapat berubah sampai pendataan berahir.

Sementara itu, untuk layanan kesehatan terdapat di Puskesmas Pasirian dan Puskemas Tempeh, telah disiapkan menjadi tempat perawatan sementara rujukan dari Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Candipuro.

Ilustrasi - Alat seismograf mencatat aktivitas Gunung Semeru di Jawa Timur.

Photo :
  • ANTARA/HO-PVMBG

Penanganan bencana Gunung Semeru ini menjadi prioritas utama Pemprov Jatim utamanya dalam evakuasi para korban terdampak.  Termasuk diantaranya kebutuhan para pengungsi. "Tim BPBD Jatim sudah mulai mengirimkan bantuan baik kebutuhan pokok masyarakat terdampak maupun relawan,” ujar Khofifah.

Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menambahkan,  pihaknya  masih terus melakukan proses koordinasi dengan BPBD Lumajang untuk mendata terkait kebutuhan logistik pengungsi. Selain itu, untuk meminimalisir bahaya abu vulkanik di lokasi pengungsian, BPBD Jatim juga telah mengirimkan masker untuk masyarakat sekitar dan  membantu evakuasi warga menuju titik pengungsian.

BPBD Jatim, kata dia, menyiapkan bantuan awal yang sore ini dikirim. Diantaranya 200 paket sembako, Mie instan 50 Karton, Beras 1000 Kg, minyak 200 Liter, Gula 200 Kg, Sarden 200 kaleng, air mineral 100 karton,selimut 100 lembar,terpal 50 lembar, kasur lipat 50 unit, bantal 50 pcs, pakaian perempuan 50 paket, dan pakaian laki-laki 50 paket.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

“Ada juga detergen 12 karton, sabun mandi 2 karton, masker kain 10.000 lembar, masker medis 10.000 lembar, dan masker anak sebanyak 4.000 lembar, masker kain dewasa 6000 lembar untuk didistribusikan, bantuan ini akan terus mengalir," tandas Gatot.

Selain itu, BPBD Jatim di tahap awal juga telah menerjunkan kendaraan bantuan berupa 1 Truck Serbaguna / Personil, 1 Pickup Serbaguna / Personil (L300), 1 Mobil Ranger dan 1 Mobil Dinas Operasional. Total, Tim Advance yang diterjunkan pertama kali oleh BPBD Jatim sebanyak 15 personel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya