Kuat Maruf Nangis Ferdy Sambo Telepon: Ceritain Aja At, Kita Siap di Penjara

Kuat Maruf saat persidangan kasus pembunuhan Brigadir J
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional - Terdakwa Kuat Maruf mengatakan dirinya pernah diperiksa mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo di Provos Polri. Pemeriksaan itu terkait kasus tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Ammar Zoni Tak Dijenguk Keluarga Satu Pun saat Lebaran

Hal tersebut disampaikan Kuat saat jadi saksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin 5 November 2022 dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E dan Bripka Ricky Rizal alias RR.

Baca Juga: Dicecar Jaksa, Kuat Maruf: Pelan-pelan Tanya, Otak Saya Nggak Nyampe

Viral Video Nikita Mirzani Nangis Sesegukan Usai Putus dari Ajudan Prabowo Subianto

Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf tiba di PN Jakarta Selatan.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Rahmat Fatahillah Ilham

Kejadian tersebut berawal saat majelishakim mulai bertanya kepada Kuat terkait perubahan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus Brigadir Yosua. Lantas, Kuat mengatakan dirinya mengubah keterangannya saat mulai diperiksa di Provos Polri.

Nodai Gadis Belia hingga Hamil, Guru SMP di Pontianak Dijebloskan ke Penjara

"Sebenarnya ketika memberikan keterangan yang belakangan diubah itu keterangan itu diperoleh di mana?" tanya hakim.

"Kalau saya pribadi saya persis itu di Provos," kata Kuat.

"Kalau Ricky?" tanya hakim.

"Ricky dan Richard emang dikumpulin bareng sama saya, pada saat itu Bapak ngomong ke Ricky dan Richard saya tidak memperhatikan," jawab Kuat.

Kemudian, Kuat pun menjelaskan perubahan keterangan yang dilakukannya setelah diketahui tak ikut kembali pada skenario kasus tewasnya Yosua. Sebab, sat itu Sambo sudah meneleon Kuat dan memintanya untuk berkata sejujurnya.

Hal itu mulai terungkap pada saat majelis hakim mencecar Kuat mengapa dirinya berani berkata jujur di Provos Polri.

"Kenapa alasan saudara memberi keterangan yang berbeda dengan skenario?" tanya hakim.

"Yang asli, saya ditelepon," jawab Kuat.

"Siapa yang nelepon?" tanya hakim.

"Pak Ferdy Sambo," jawab Kuat.

Kemudian, melalui sambungan telepon, Sambo minta Kuat untuk berkata jujur perihal kematian Yosua. Perintah Sambo itu lantas membuat Kuat menangis seketika.

Pasalnya, Sambo mengatakan mengapa Kuat tak menceritakan peristiwa di Magelang, Jawa Tengah secara rinci.

"Pas saya lagi diperiksa saya masih yang bohongan itu, sore penyidik saya ngomong Pak Kuat, ini pak Ferdy mau ngomong. Baru saya angkat 'Kuat ceritain apa adanya aja'," kata Kuat menirukan ucapan Sambo.

Kemudian, saat komunikasi masih berlangsung, Sambo berpesan agar Kuat menceritakan insiden kematian Yosua secara apa adanya. Dia juga berpesan supaya Kuat bersiap merasakan dinginnya jeruji penjara.

"Saya menangis pada saat itu 'Pokoknya ceritain aja At, yang kamu tahu cerita aja sudah. Kita siap di penjara aja'," kata Kuat menirukan ucapan Sambo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya