Meski Kasus Menurun, Jokowi Perintahkan Penanganan COVID-19 Tetap Dilakukan

Presiden Jokowi dalam acara Global Food Security Forum
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – Kasus penularan COVID-19 di Indonesia, belakangan ini mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Namun meski begitu, Indonesia tidak boleh abai terhadap penerapan protokol kesehatan guna mencegah kenaikan kembali kasus COVID-19.

Bareskrim Tangkap 142 Tersangka dan Minta Blokir 2.862 Website Judi Online

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi meminta kepada seluruh jajarannya dalam hal ini Kementerian/Lembaga, TNI dan juga Polri agar tidak mengendurkan upaya penanganan COVID-19. Meski ada tren yang menurun, Jokowi meminta penanganan COVID-19 tetap dilanjutkan.

"Yang berkaitan dengan antisipasi dan mitigasi terhadap penanganan COVID-19. Ini yang tetap terus harus kita lakukan," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna mengenai Perkiraan Kondisi Perekonomian Tahun 2023, Evaluasi Penanganan COVID-19, serta Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, di Istana Negara, Selasa 6 Desember 2022.

Tanggapi Ide Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Hasto Bilang PDIP Punya Tradisi 'Klub Kerakyatan'

Presiden Jokowi saat rapat pengendalian inflasi di Istana.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Jokowi mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, saat ini laju penularan COVID-19 di Tanah Air mulai melandai. Jika sebelumnya mencapai angka 7 ribu lebih, data terakhir pada tanggal 5 Desember 2022 menurutnya sudah sangat menurun.

Wapres Ma’ruf Amin: Presidential Club Tak Harus Bentuk Formal

"Meskipun saya melihat ini sudah terjadi penurunan yang lumayan banyak karena di 5 Desember kemarin, setelah sampai naik ke 6 ribu bahkan 7 ribu, per 5 Desember kemarin saya melihat sudah kasus hariannya sudah di angka 2.234," kata Jokowi

Untuk itu, dia meminta kepada seluruh jajarannya untuk terus melakukan berbagai langkah menekan penularan kasus COVID-19. Dia juga meminta agar vaksinasi lengkap mulai dari vaksin pertama, kedua, booster tahap pertama dan booster tahap kedua terud digencarkan untuk meminimalisir dampak penularan COVID-19

"Kemudian, percepatan vaksinasi booster tetap harus digerakkan, agar imunitas masyarakat kita menjadi lebih baik," ujarnya

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan laju kasus COVID-19 yang dipengaruhi Subvarian Omicron XBB dan BQ.1 di Indonesia mulai menunjukkan tren penurunan usai situasi puncak terlampaui dalam dua pekan terakhir.

"Kalau dari pengamatan kami, sekarang ini sudah sampai di puncaknya. Jadi nanti trennya akan menurun," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin usai menghadiri agenda Germas Award 2022 di Gedung Kemenko PMK Jakarta, Selasa.

Virus Corona atau Covid-19.

Photo :
  • Times of India

Dilansir dari laporan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes  terkait ringkasan perkembangan situasi COVID-19 di Indonesia per 5 Desember 2022, terjadi penurunan laju kasus berdasarkan sejumlah indikator situasi dalam dua pekan terakhir.

Kasus konfirmasi mengalami penurunan dari 6.680 menjadi 4.138 kasus, kasus aktif turun dari 59.711 menjadi 54.900 kasus, kasus konfirmasi turun dari 6.680 menjadi 4.138 kasus, kasus meninggal turun dari 2,41 menjadi 2,39 persen.

Indikator pada situasi perawatan pasien di rumah sakit turun dari 7.177 menjadi 6.115 pasien, tingkat keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit turun dari 12,12 jadi 10,52 persen.

Untuk "positivity rate" turun dari 20,72 menjadi 10,8 persen. Rasio kontak erat menjadi satu-satunya indikator yang masih mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir dari 9,77 jadi 10,39.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya