Reaksi Ferdy Sambo saat Putri Candrawathi Ngadu Diperkosa Brigadir J

Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo bersaksi di PN Jakarta Selatan
Sumber :
  • Youtube

VIVA Nasional – Mantan Kadiv Propam Mabes Porli, Ferdy Sambo mengaku sangat emosi mendengar cerita dari Putri Candrawathi soal kejadian di Magelang pada Kamis, 7 Juli 2022.

Kementerian PPPA Fasilitasi Tes DNA Kasus Hubungan Sedarah Kakak-Adik di Bengkulu

Ferdy Sambo mengatakan hal tersebut saat bersaksi di sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir Yosua kepada majelis Hakim.

Putri Candrawathi tiba di rumah pribadi di Jalan Saguling III menceritakan ke Ferdy Sambo soal peristiwa yang terjadi di Magelang. Putri mengaku, Brigadir Yosua telah memasuki kamarnya saat dia sedang tertidur.

Atta Halilintar Bocorkan Teka-teki Bayi Adopsi Raffi Ahmad, Berasal dari Palestina?

Putri Candrawathi hadiri sidang kasus pembunuhan Brigadir J lagi.

Photo :
  • VIVA/ Rahmat Fatahillah Ilham.

"Istri saya kemudian nangis, Yang Mulia. Dia ceritakan bahwa Yosua masuk ke kamar, dia dalam kondisi tidur, istri saya tidur kemudian tiba-tiba Yosua sudah ada di depan istri saya, Yang mulia. Istri saya kemudian kaget, tapi kemudian Yosua mengancam, yang mulia," kata Sambo.

Elite PAN: Megawati Berhak Ajukan Amicus Curiae tapi Hakim yang Putuskan Diperlukan atau Tidak

"Kemudian dia melakukan pemerkosaan yang mulia. Kemudian dia mengancam juga dan menghempaskan istri saya," sambungnya. 

Kemudian, Ferdy Sambo mengaku dirinya sangat emosi dan menangis mendengar cerita Putri tersebut. Putri juga menyampaikan kepadanya bahwa kaget mengapa bisa Brigadir Yosua sangat tega melakukan pemerkosaan.

"Saya tidak kuat mendengar istri saya, dia juga menangis waktu itu. Saya emosi sekali, Yang Mulia. Saya tidak bisa berpikir bahwa ini akan terjadi pada istri saya, Yang Mulia. Saya tidak bisa berkata-kata, apa mendengar penjelasan istri saya itu. Dia terus menangis kemudian menyampaikan bahwa dia juga kaget kenapa Yosua berani seperti itu, kepada istri saya, yang mulia," ucap Sambo.

Ferdy Sambo juga beranggapan bahwa hal tersebut merupakan aib bagi keluarganya. Dia menyebut kejadian pemerkosaan itu merupakan pukulan yang berat bagi pejabat Polri berpangkat Jenderal Bintang dua seperti dirinya.

"Ini merupakan pukulan yang berat buat saya, seorang pejabat Polri yang istrinya diperlakukan seperti itu, yang mulia," tutur Sambo.

Sebelumnya diberitakan, Ferdy Sambo membeberkan isi percakapan dirinya dengan sang istri Putri Candrawathi pada saat di Magelang pada Kamis 7 Juli 2022. Putri mengaku kepada Sambo melalui sambungan telepon bahwa dirinya telah dilecehkan Brigadir Yosua.

Hal tersebut diungkap Ferdy Sambo saat bersaksi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir Yosua. Duduk sebagai terdakwa yaitu Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

Mulanya, hakim ketua Wahyu Iman Santoso mencecar Sambo soal komunikasi via telepon antara dirinya dengan Putri. Komunikasi ini terjadi pada Kamis 7 Juli 2022, sehari sebelum Brigadir Yosua tewas.

Ferdy Sambo, Sidang Lanjutan Sebagai Saksi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sambo menyebut komunikasi telepon dengan istrinya terjadi sekitar pukul 23.00. Sambo saat itu berada di Jakarta, sedangkan Putri di Magelang.

"Saya kaget istri saya telepon dalam kondisi nangis. Istri saya mengatakan 'pak, Yosua kurang ajar terhadap saya, dia masuk ke kamar'," ujar Sambo dalam ruang pengadilan.

Sambo saat itu heran dan bertanya-tanya merespons pengakuan Putri itu. Sambo bahkan ketika itu berinisiatif untuk langsung pergi ke Magelang demi menemui Putri. Hanya saja, ketika itu Putri melarangnya.

"Saya jemput kamu ke Magelang. (Putri respons) 'jangan Pak. Saya khawatir nanti terjadi apa-apa di sana.' Sudah kalau gitu, saya minta Polres untuk datang amankan kamu. 'Sudah Pak, saya takut, nanti terjadi apa-apa, ada ancaman dari Yosua'," kata Sambo.

Ferdy Sambo mengaku ketika itu dirinya bersikeras ingin membantu Putri. Hal itu karena, sebelumnya Putri tidak pernah menghubunginya saat sedang menangis. Sambo kemudian berpesan ke Putri untuk menghubunginya jika terjadi apa-apa.

Sambo mengaku sempat ngotot untuk membantu istrinya. Sebab, kata dia, Putri tidak pernah menangis seperti saat teleponan itu.

"Sehingga saya sampaikan, saya tetap ngotot untuk bisa membantu istri saya, karena saya tahu dalam kondisi menangis tidak pernah seperti itu Yang Mulia," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya