Aksi Bom Bunuh Diri dan Moderasi Beragama

Bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Sumber :

VIVA NasionalSekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) RI Nizar Ali menyebut aksi bom bunuh diri yang terjadi di Kota Bandung sejatinya telah menyalahi ajaran agama dan mengabaikan martabat kemanusiaan.

"Ini menjadi pertanda ancaman bagi kita semua, karena ada di antara kita yang punya pemikiran cara pandang ekstrem mengabaikan martabat kemanusiaan. Kita tahu dalam agama manapun pasti akan mengajarkan memanusiakan manusia," ujar Nizar dalam acara Media Gathering Kemenag di Bogor.

Ia mengaku prihatin dengan ulah sebagian orang maupun kelompok yang masih menggunakan cara-cara kekerasan seperti halnya bom bunuh diri untuk menyampaikan perbedaan pandangannya.

Bagi Nizar, cara tersebut jelas bertentangan dengan ajaran agama mana pun yang selalu mengutamakan penghormatan, kesantunan, dan keselamatan. Agama juga mengajarkan umatnya untuk melakukan dialog atau musyawarah jika menemui persoalan yang mengalami kebuntuan.

Menurut Nizar, cara pandang ekstrem yang dipahami pelaku ataupun sebagian kelompok perlu diluruskan lewat moderasi beragama. Konsepsi tersebut perlu digaungkan secara masif oleh seluruh masyarakat, guna menciptakan cara pandang yang moderat.

"Ini cara pandang yang menurut saya perlu diluruskan salah satunya yang dengan moderasi beragama. Ini sebuah gerakan yang masif Kementerian Agama untuk mencerdaskan sehingga nanti cara pandang dan sikap masyarakat bisa moderat," kata dia.

Halaman Selanjutnya
img_title