Candi Borobudur Diserang Teroris, Brimob Jateng Selamatkan Sandera

Simulasi penanganan teror oleh Sat Brimob Polda Jateng di Candi Borobudur
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA Nasional – Aksi teror terjadi di obyek wisata Candi Borobudur pada Sabtu, 17 Desember. Seorang wisatawan disandera oleh teroris. Ditemukan juga sebuah bom di obyek wisata prioritas tersebut.

Ganjar Serukan "Membuka Ruang Check and Balances" bagi Pemerintahan

Pasukan Sat Brimob diterjunkan untuk menangani peristiwa tersebut. Sandera pun bisa dibebaskan. Begitu juga bom bisa dijinakkan dan diledakkan di tempat.

Tapi tenang. Peristiwa tersebut merupakan simulasi penanganan teror oleh Sat Brimob Polda Jateng di Candi Borobudur. Latihan melibatkan personel Sat Brimob Polda Jateng bersama Gegana, Polresta Magelang, juga dari Balai Konservasi Candi Borobudur, dan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).

Masuk Bursa Cagub Jawa Tengah, Hendi Mengaku Belum Ada Komunikasi dengan PDIP

Wadansat Brimob Polda Jateng AKBP Arif Agung mengatakan tujuan pelaksanaan simulasi ini terutama untuk menghadapi natal dan tahun baru (nataru). Simulasi dilaksanakan di tempat wisata yang menjadi prioritas pemerintah, sehingga bisa mengantisipasi kejadian-kejadian yang dianggap itu suatu teror. 

Israel Bombardir Rafah, Peringatan AS Diabaikan

"Kita lakukan langkah-langkah latihan dan latihan itu diaplikasikan langsung melalui simulasi di objek vital, contohnya hari ini kita laksanakan di kawasan wisata Candi Borobudur,” jelasnya.

Ia menambahkan, latihan melibatkan 75 personel dari Sat Brimob dan berkolaborasi dengan stakeholder lain. Menurutnya, kolabirasi dilakukan karena apabila ada kejadian di tempat objek vital wisata Candi Borobudur akan melibatkan semua pihak.

Arif secara rinci menjelaskan skenario yang dilakukan. Dimulai pukul 04.30 WIB, disimulasikan ada penyanderaan wisatawan, kemudian ada penemuan bom, kemudian dijinakkan, dilanjutkan pembebasan sandera.

“Jadi itu semuanya simulasi kejadian sebenarnya dan itu yang kita alami kejadian sebenarnya seperti itu. Seperti ditemukan bom, ada penyanderaan di tempat-tempat obyek wisata atau obyek vital dan kita penanganannya seperti tahapan tadi. Dalam penanganan penemuan bom apabila tidak bisa dibawa maka dihancurkan/diledakkan di tempat,” katanya.

Sementara itu, Kapolda jateng melalui Kabid Humas Kombes Iqbal mengatakan simulasi dilaksanakan untuk melatih kesiapan personil Polri khususnya Brimob untuk mengantisipasi sekecil apapun Police Hazaed yang ada di masyarakat.

“Karena liburan Nataru cukup ramai. Kebetulan untuk besok hari Minggu (18/12/2022) kita laksanakan juga di Stasiun Semarang," katanya.

Laporan Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya