Putra Presiden Erdogan Kunjungi UGM untuk Bahas Kerja Sama Pendidikan

Putra Presiden Erdogan, Bilal Erdogan di UGM.
Sumber :
  • Dokumen Humas UGM

VIVA Nasional – Putra Presiden Turki Necmettin Bilal Erdogan mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM). Kedatangan putra Reyyep Tayyip Erdogan ini untuk melihat kerjasama antara perguruan tinggi di Turki dengan perguruan tinggi Indonesia salah satunya UGM.

Presiden Jokowi Terima Kunjungan Menlu Cina Wang Yi

Bilal Erdogan datang bersama dengan rombongan dari salah satu perguruan tinggi di Turki yaitu Kirikkale University dan Prof. Dr. Fuat Sezgin Research Foundation for the History of Science in Islam.

Bilal Erdogan mengatakan, kedatangannya ke UGM dalam rangka penguatan kerja sama. Bilal Erdogan menuturkan jika sebelumnya, rombongan dari UGM telah datang ke Turki untuk membahas kerja sama di bidang pendidikan.

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Rektor UGM, Ova Emilia.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Cahyo Edi.

"Kunjungan ini sebagai kelanjutan penguatan kerja sama pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi sejak kunjungan Rektor UGM Ova Emilia ke Turki pada bulan Juli 2022 lalu," ujar Bilal Erdogan dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 20 Desember 2022.

Prabowo-Erdogan Bahas Potensi Kerja Sama Indonesia-Turki dan Penyelesaian Konflik Palestina

Bilal Erdogan menerangkan, pemerintah Turki banyak menyediakan beasiswa untuk program sarjana maupun pascasarjana. Bilal Erdogan berharap agar beasiswa dari pemerintah Turki ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama dengan kunjungan Bilal Erdogan, ditandatangani pula nota kesepakatan atau MoU kerjasama antara UGM dengan Kirikkele University dan Prof. Dr. Fuat Sezgin Research Foundation for the History of Science in Islam.

Universitas Gadjah Mada (UGM)

Photo :
  • www.ugm.ac.id

Sedangkan Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan Turki. Hubungan baik ini di antaranya ada di sektor perdagangan dan ekonomi.

Ova menuturkan Turki mengalami perkembangan sains yang pesat belakangan ini. Hal ini harus bisa diikuti pula oleh Indonesia.

"Perkembangan sains di Turki menduduki peringkat ke-41 dunia dalam Indeks Inovasi Global tahun 2021, meningkat dari 2011 yang ada di posisi 65. Hal ini adanya praktik baik Turki dalam mempromosikan sains dan teknologi dan hari ini kami beruntung bisa belajar dan berdiskusi untuk penguatan kolaborasi ke depannya," ujar Ova.

Ova menambahkan, pihaknya mendorong para peneliti dari UGM dan Turki bisa mentransformasikan MoU ini menjadi kegiatan nyata. Selain itu kerja sama yang dijalankan nantinya dapat berdampak positif dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan publikasi, serta pengabdian kepada masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya