Pasca Konflik Internal, Wisata Keraton Solo Kembali Dibuka

Pengunjung keraton Solo
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA Nasional – Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta membuka kembali askes wisata di salah satu keraton trah dinasti Mataram Islam setelah sempat ditutup, pasca terjadinya konflik internal di keraton tersebut. Kini para wisatawan yang berkunjung ke keraton pun tidak perlu membeli tiket alias gratis.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Pantauan VIVA, antrean pengunjung tampak mengulat di pintu Kori Kamandungan yang menjadi akses utama menuju area pelataran Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta. Mereka tak hanya berasal dari Solo tetapi juga luar kota untuk mengisi liburan akhir tahun di Kota Solo.

Selebgram Meli Joker Bunuh Diri, Pemuda Indonesia Disebut Rentan Alami Gangguan Mental

Wisata Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo baru dibuka untuk umum sejak hari Selasa, 27 Desember 2022, kemarin. Awalnya wisata keraton tersebut ditutup hampir dua pekan lantaran adanya konflik internal yang memanas antara kubu Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi dan Lembaga Dewan Adat.

Kebijakan untuk membuka wisata Keraton Solo itu dilakukan oleh Lembaga Dewan Adat Keraton Solo yang dipimpin GKR Wandansari Koes Moertiyah atau yang akrab disapa Gusti Moeng. Bahkan, Gusti Moeng dan suaminya, KP Eddy Wirabhumi telah tiba di dalam komplek keraton sekitar pukul 09.00 WIB.

Mengintip Keindahan Alam Malang: Air Terjun, Gunung, dan Pantai

Keraton Solo.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq.

Selanjutnya, Gusti Moeng mengumpulkan sejumlah guide atau pemandu wisata keraton dilakukan pengarahan sebelum pintu Kori Kamandungan yang menjadi akses masuk wisatawan dibuka. Setelah itu, sebanyak 25 pengunjung untuk setiap rombongan yang diperbolehkan masuk ke dalam pelataran keraton.

“Sudah dibuka karena ini berbarengan dengan libur Natal dan tahun baru. Saya melihat banyak wisatan yang kecele tidak bisa berkunjung ke keraton. Sebetulnya dari pihak Sinuhun tidak perlu menutup untuk kunjungan wisatawan,” kata Gusti Moeng ketika ditemui di Keraton Kasunanan Surakarta pada Srabu, 28 Desember 2022.

Melihat kondisi seperti itu, ia pun melalui Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta memutuskan untuk membuka akses masuk untuk wisatawan ke dalam keraton. Meskipun diperbolehkan masuk tetapi akses wisata pengunjung di dalam keraton dibatasi hanya sampai ke pelataran halaman Sasana Sewaka Keraton Solo.

“Saya melihat seperti ini ya sudah saya masukkan ke pelataran gitu biar mereka tidak terlalu kecewa. Mungkin kalu museum selama ini dibuka aksesnya gitu cuma yang ditutup penuh itu akses melihat bangunan utama itu, Sasana Sewaka gitu. Mulai kemarin dibukanya,” ujar dia.

Untuk jumlah pengunjung, menurut dia, yang masuk ke dalam keratona dibatasi sebanyak 25 pengunjung setiap rombongan. Setelah rombongan tersebut selesai berkunjung ke pelataran keraton, selanjutnya disusul rombongan berikutnya yang berjumlah sama sebanyak 25 pengunjung.

“Pada hari kemarin kira-kira yang masuk seribu orang per harinya. Kita gratiskan juga yang masuk. Kalau sebelumnya bayar Rp15 ribu tetapi kemarin kita gratiskan sampai tahun baru,” ucapnya.

Sementara itu, Novan salah satu pengunjung dari Nganjuk, Jawa Timur mengaku senang akhirnya bisa mengunjungi Keraton Solo. Ia sempat khawatir adanya konflik internal yang terjadi di keraton tersebut bakal berdampak terhadap ditutupnya akses kunjungan wisata ke Keraton Solo.

“Tadi kebetulan lewat kok ramai terus ikut antre. Eh ternyata sudah dibuka dan gratis, pastinya senang banget. Tadi sebelum ke sini sudah ke Mangkunegaran,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya