LaNyalla: Umat Islam Harus Marah Jika Pancasila Dirusak

Ketua DPD RI LaNyalla
Sumber :
  • Dokumentasi DPD

VIVA Nasional – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan masyarakat Indonesia, termasuk umat Islam harus membela Pancasila. Karena menurut dia, tokoh dan ulama berperan penting dalam lahirnya Nadhlatul Ulama (NU).

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

Hal itu disampaikan LaNyalla saat menghadiri Haul ke-8 KH. Abu Bakar Cholil di Ponpes Metal Muslim Alhidayah, Pasuruan, Jawa Timur pada Senin, 2 Desember 2023.

“Mengutip pernyataan Kiyai Haji As’ad Syamsul Arifin, seandainya Pancasila dirusak, maka NU harus bertanggungjawab! Umat Islam wajib membela Pancasila ! Karena ini sudah Mujma’ alaih, atau Konsensus para ulama!,” kata LaNyalla melalui keterangannya pada Senin, 2 Januari 2023.

Israel Tutup Masjid Ibrahimi di Kota Hebron karena Dipakai Umat Yahudi untuk Paskah

Ketua DPD RI LaNyalla

Photo :
  • Dokumentasi DPD

Menurut dia, hal tersebut sangat wajar mengingat sangat banyak pendiri bangsa yang berlatarbelakang ulama. "Mereka bukan orang sembarangan. Jiwa dan pikiran luhur merekalah yang mengantarkan bangsa ini memilih sistem demokrasi Pancasila dan sistem ekonomi Pancasila," ujarnya.

Gus Baha Ingatkan Semua Orang Agar Ingat Mati Tapi Tetap Semangat Hidup

Tapi sayang, kata LaNyalla, Pancasila sudah ditinggalkan dan bangsa ini memilih sistem demokrasi liberal dengan sistem ekonomi pasar yang kapitalistik. Oleh karena itu, ia menawarkan peta jalan untuk mengembalikan kedaulatan dan kesejahteraan rakyat. 

Ketua DPD RI LaNyalla

Photo :
  • Dokumentasi DPD

“Kita kembali ke Pancasila, kita kembalikan Undang-Undang Dasar 1945 naskah asli, untuk kemudian kita sempurnakan kelemahannya dengan cara yang benar, melalui teknik adendum. Bukan diubah total menjadi Konstitusi baru," ungkapnya.    

Ia menjelaskan bahwa Demokrasi Pancasila adalah sistem politik yang paling cocok bagi Indonesia. Demokrasi Pancasila merupakan sistem Syuro, dengan Lembaga Tertinggi Negara sebagai perwakilan dan penjelmaan seluruh rakyat. 

"Begitu pula dengan sistem Ekonomi Pancasila, yang pada hakikatnya adalah negara harus berkuasa penuh atas bumi air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya," jelas dia. 

Sehingga, kata dia, ekonomi Indonesia dijalankan dengan tiga pilar utama yaitu koperasi atau usaha rakyat, perusahaan negara serta swasta, baik swasta nasional maupun asing. Menurutnya, posisi pembagiannya tegas antara wilayah public goods, yang mutlak harus dikuasai negara, dan wilayah commercial goods untuk swasta.

“Serta irisan di antara keduanya yang menggabungkan kerja bersama. Sehingga terjadi proses usaha bersama," katanya.

Maka, LaNyalla mengatakan sudah seharusnya umat Islam yang memiliki andil besar dalam lahirnya negara ini agar kritis melihat dan mengamati arah perjalanan bangsa ini. Tujuannya, kata dia, supaya Indonesia tidak menjadi bangsa yang tercerabut dari akar bangsa dan tidak menjadi bangsa yang kehilangan jati diri dan karakter.

"Itulah mengapa saya menawarkan gagasan untuk kita mengingat dan membaca kembali pikiran para pendiri bangsa. Kita harus kembali kepada Pancasila. Agar kita tidak menjadi bangsa yang durhaka kepada para pendiri bangsa,” ucapnya.

Selain itu, LaNyalla berharap bangsa ini tidak mengulangi praktik penyimpangan yang terjadi di era Orde Lama dan Orde Baru. Akan tetapi, ia berharap Indonesia hadusnya kembali berdaulat, berdikari dan mandiri. 

“Negara yang menjadi harapan hidup penduduk bumi. Karena Indonesia sangat mungkin untuk menjadi lumbung pangan dunia, sekaligus penghasil Oksigen dunia melalui kekayaan Biodiversity hutan kita," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya