Dianggap Tabu, BKKBN Dorong Adanya Pendidikan Seksualitas Secara Komprehensif

Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Hasto Wardoyo
Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Hasto Wardoyo
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA Nasional – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong adanya pendidikan seksualitas secara komprehensif sebagai upaya mencegah perilaku seks bebas yang mengakibatkan tingginya tingkat kehamilan tak diinginkan pada remaja di Indonesia.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangannya mengatakan, terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan karena kurangnya pengetahuan tentang seksualitas pada remaja Indonesia.

“Pendidikan seks di Indonesia sangat lemah karena masih dianggap tabu. Upaya kita untuk melakukan pendidikan seksual secara komprehensif masih menemui banyak tantangan. Hal itu mengakibatkan tingginya permohonan dispensasi nikah tidak hanya terjadi di Jawa Timur saja,” kata dia dilansir dari ANTARA.

Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Hasto Wardoyo

Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Hasto Wardoyo

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Hasto yang juga seorang dokter spesialis kandungan ini menjelaskan, pendidikan seksualitas bukan memberikan edukasi bagaimana berhubungan seks tetapi lebih kepada pengenalan alat reproduksi, fungsi, serta bagaimana menjaga dan merawatnya sebagai upaya pencegahan terjadinya berbagai penyakit, baik pada perempuan maupun laki-laki pada masa mendatang.

“Untuk itu melalui Program Generasi Berencana atau GenRe, BKKBN mencoba untuk memberikan pendidikan seks melalui generasi sebaya,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title