- pixabay
VIVA Nasional – Video seorang balita ditemukan di sebuah rumah dengan posisi tangan dan kakinya terikat tali rafia viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 2 menit 45 detik itu, terlihat sekelompok warga berdialek Timor NTT itu memasuki sebuah rumah, dan langsung menuju sebuah kamar tidur, di mana pintu kamarnya dipalang dengan kotak seperti sebuah boks speaker.
Warga dalam video tersebut terdengar menangis begitu mendapati bayi yang mengenakan jaket warna kuning tidur tengkurap, dekat kolong tempat tidur dengan kaki dan tangannya terikat tali berwarna hijau.
Warga kemudian menggendong anak tersebut keluar rumah dan melepaskan ikatan dari kaki dan tangannya. Suara warga dalam video itu sontak mengutuk perbuatan pelaku .
Setelah dibuka tutupan kepalanya warga menemukan luka dan darah pada bagian kepala bayi laki-laki yang belakangan diketahui berumur 2 tahun tersebut.
Dilakukan ibu angkat
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy mengatakan, kejadian itu terjadi di Desa Tunua, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
“Kejadian ini terjadi pada hari Jumat 20 Januari 2023 pukul 13.14 WITA,” ujar Kombes Pol Ariasandy kepada wartawan, Senin 30 Januari 2023.
Ia menjelaskan, anak tersebut adalah YN yang tinggal bersama ibu angkatnya. Menurutnya, kasus tersebut bukan tindakan penculikan melainkan karena sengaja ditinggal oleh ibu angkatnya Ori Tusi ketika Ori pergi ke kebun.
“Kejadian tersebut bukan kasus penculikan. Anak ini ditinggal pergi oleh mama angkatnya yang berangkat ke kebun. Sebelum berangkat, orang tua angkat anak tersebut mengikat anaknya dan mengunci pintu rumah,” jelas Kombes Pol Aryasandi.
“Jadi tetangga melihat kejadian ini kemudian melapor ke aparat desa sehingga warga datang menyelamatkan anak tersebut,” jelasnya.
Balita tersebut, kata Aryasansi sudah dalam penanganan Pemkab TTS.
Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Helmi Wildan, ketika dihubungi VIVA mengaku pihaknya tengah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut.
“Kita masih ambil keterangan pihak-pihak terkait. update-nya nanti kami infokan,” kata Iptu Helmi.
Laporan Jo Kenaru/ NTT