Perawat RSMP yang Sebabkan Jari Balita Putus Dinonaktifkan

Manajemen Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP) saat jumpa pers
Sumber :
  • Sadam Maulana (Palembang)

VIVA Nasional - Manajemen Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP), Sumatera Selatan, mengambil sikap tegas terkait insiden jari putus pasien bayi berusia delapan bulan. Akibat kejadian itu, perawat yang mengakibatkan terjadinya peristiwa tersebut, kini telah dinonaktifkan.

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

Untuk diketahui, insiden mengerikan ini dialami seorang pasien RSMP inisial AR. Peristiwa bermula, saat pasangan suami istri (Pasutri), Suparman (38) dan Sri, membawa anaknya AR berobat ke RSMP beberapa hari yang lalu, karena alami demam tinggi.

Sebabkan Jari Pasien Balita Putus, Perawat RSMP Dilaporkan ke Polisi

Photo :
  • Sadam Maulana (Palembang)
Video Anak Kecil Mengendarai Sepeda Motor, Ada Risiko Hukumnya

Usai diperiksa, pasien pun dirawat inap. Lalu, setelah dirawat hampir tiga hari di rumah sakit tersebut, atau pada Jum'at, 3 Februari 2023, sekitar pukul 10.30 WIB, infus yang dipakai di lengan kanan sebelah kiri anaknya tersumbat. Hal ini membuat Suparman dan istrinya pun memanggil salah satu perawat jaga.

Nahas, lantaran susah membuka perban di infus anaknya, perawat malah menggunakan gunting besar untuk membuka perban itu. Alhasil, jari kelingking kiri AR pun putus.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Terkait insiden itu, pihak RSMP pun menganggap adanya kelalaian dari perawat. Sebagai pihak yang merawat pasien, RSMP menyatakan bertanggung jawab atas kelalaian tersebut.

Manajemen Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP) saat jumpa pers

Photo :
  • Sadam Maulana (Palembang)

"Untuk kejadian ini, kami menganggap adanya kelalaian dari perawat yang bertugas ketika membuka infus AR, pasien yang dirawat dengan kasus demam," ungkap Wakil Direktur SDM dan Aik RSMP, Muksin, didampingi Wakil Direktur Umum, ADM dan Keuangan, dr Sunardi, Sabtu, 4 Februari 2023.

Menurut Muksin, usai kejadian itu pihak RSMP langsung melakukan tindakan kepada anak tersebut dengan operasi penyambungan jari. "Kita melakukan tindakan operasi memakan waktu 1,5 jam, melakukan penyambungan jari anak itu," katanya.

Setelah itu, lanjut Muksin, yang awalnya anak tersebut dirawat di kelas III umum, usai operasi AR dipindahkan untuk dirawat di ruang VIP dan langsung dijaga tiga perawat serta dokter spesialis.

"AR kita pindahkan ke ruangan VIP. Untuk perawatan, tiga perawat dan dokter pun memantau perkembangannya terkait operasi yang kita lakukan. Untuk pasien sendiri butuh tiga hari untuk pemulihan jari," jelasnya.

Muksin bilang, pihak RSMP sudah menempuh jalur damai dengan keluarga korban. "Kami meminta maaf terhadap keluarga korban, ibu dan bapaknya. Kami menempuh damai dengan kekeluargaan," katanya.

Mengenai perawat DN, yang diduga mengakibatkan jari kelingking kiri si bayi putus, merupakan perawat tetap di RSMP dan sudah 18 tahun bekerja. "Perawat itu sudah dinonaktifkan sementara, dan akan diproses dengan komite medik," tegas Muksin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya