Vaksin Booster Akan Dikenai Biaya Rp 100 Ribu Pasca PPKM Dicabut

Menteri kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan, Jakarta
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan salah satu perubahan yang dilakukan pasca pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yakni vaksinasi COVID-19 booster tidak akan gratis lagi untuk umum. Budi menerangkan, nanti vaksin booster bakal dikenakan biaya Rp 100.000.

Menhub dan Menkes Ikut Pindah ke IKN Juli 2024, Basuki: Menkeu Belum 

"Vaksinasi untuk booster kita siapkan, harganya sebenarnya di bawah Rp 100.000 belum pakai ongkos, ini bisa dicover oleh masyarakat secara independen," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023.

Budi menuturkan, masyarakat bisa melakukan vaksin booster setiap enam bulan sekali. Menurut Budi, nilai Rp 100.000 tidak terlalu kesulitan bagi masyarakat untuk membayarnya.

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

"Harga Rp 100.000 setiap enam bulan sekali menurut saya sih suatu angka yang masih make sense ya," kata Budi.

Suasana vaksinasi booster di Jawa Tengah.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
Menkes Budi Paparkan Penanganan Penyakit Arbovirus

Budi menerangkan, kebijakan ini tidak akan berlaku secara umum untuk semua masyarakat. Bagi masyarakat kurang mampu, terang dia, akan ada kebijakan tersendiri di mana bisa mendapat vaksin gratis lewar mekanisme Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

"Untuk masyarakat yang tidak mampu nanti kita cover pakai mekanisme PBI," ujarnya.

Selain vaksinasi, Budi menambahkan, masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan pada masa transisi pandemi COVID-19 menuju endemi. Termasuk, mengantisipasi munculnya varian-varian baru COVID-19 karena peningkatan kasus COVID-19 umumnya disebabkan oleh munculnya varian baru, bukan mobilitas masyarakat.

"Kita akan lebih agresif mengenai prokes, vaksinasi, mengenai varian-varian baru. Karena kenaikan kasus COVID-19 karena adanya varian baru, bukan karena mobilitas, bukan acara-acara," imbuhnya.

Suntik vaksin

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Vaksin merupakan salah satu penemuan yang paling ampuh dalam mencegah sebuah penyakit yang selama ini ditakuti. Dan imunisasi global juga telah menyelamatkan154 juta jiwa

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024