Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Tenggara, BMKG: Jenis Gempa Dangkal

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Nasional – Gempa Bumi dengan magnitudo 6,6 mengguncang Maluku Tenggara, Maluku, Jumat, 17 Februari 2023, pukul 16.40 WIB. 

Badan Geologi Catat Masih Ada Erupsi Kecil dan Potensi Bahaya Gunung Ruang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa tersebut berpusat di bawah laut. Pusat gempa berada pada titik 6.58 Lintang Selatan dan 132.08 Bujur Timur. Tepatnya berada berada pada 125 km Barat Daya Maluku Tenggara dengan kedalaman 97 km.

BMKG menyebutkan, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal. "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Banda," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya yang diterima, Jumat, 17 Februari 2023.

Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Ibu di Halmahera Barat Naik Status Jadi Siaga

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono.

Photo :
  • Dr. Daryono.

Daryono menyebutkan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. "Adapun gempa ini tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," katanya.

Gempa Bumi 5,2 Magnitudo Guncang Mataram dan Bali, Warga Lari Keluar: Trauma Gempa 2018

Daryono menerangkan, getaran dari gempa itu dirasakan nyata dalam rumah. Getaran gempa itu ibarat mobil truk berlalu. Adapun daerah yang terdampak guncangan itu tepatnya di daerah Saumlaki, Dobo, Kei, Sorong, Kaimana dengan skala intensitas MMI III.

Kemudian, gempa juga turut dirasakan di daerah Banda dengan skala intensitas MMI II. Artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun, Daryono menegaskan, BMKG sampai saat ini belum melihat adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Ilustrasi gempa bumi.

Photo :
  • Freepik

"Hingga pukul 19.00 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujar Daryono.

Lebih lanjut, Daryono menambahkan,  BMKG sampai saat ini belum bisa membeberkan terkait dampak kerusakan dari gempa tersebut. Namun, Daryono mengimbau kepada warga untuk tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya