Viral Diduga Pesta Gay, Pengamat Sebut LGBT Seperti Virus COVID-19 Bergaya Hedon di Media Sosial

Ilustrasi Pelaku LGBT
Sumber :
  • vstory

VIVA Nasional – Viral sebuah video diduga pesta Gay. Viralnya video tersebut mendapat respon dari pengamat sosial Universitas Pakuan Bogor Henny Suharyati.

Ernando Ari Viral di Korea Selatan karena Joged Mengejek Lawan

Ia menilai LGBT itu seperti virus Covid-19 yang cepat menyebar dan ada masa puncak. Tentunya, kata dia, ini pasti akan berakhir apabila sudah ditemukan obatnya. Semuanya tergantung imun dari iman masing-masing. 

“Obatnya tentunya imun dari masing-masing individu untuk hidup sehat lahir batin dalam batas kewajaran,” ujar Henny, dilansir dari tvOnenews.com, Senin 20 Februari 2023. 

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Lebih lanjut, Henny mengatakan bahwa mereka para LGBT memiliki kode-kode khusus dari penampilan, bahasa verbal dan bahasa tubuh. 

LGBTQ.

Photo :
  • Pixabay.
Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

“Mereka berkelompok dan berkompetisi untuk menunjukkan eksistensinya,” jelasnya. 

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan ini menjelaskan virusnya menyebar di kalangan anak-anak muda yang kehilangan core keluarga sehat. Mereka pun ingin terlihat eksis dan bebas di media sosial.

“Konsepnya hidup hedonis yang bebas dan ekspresif di kalangan anak muda yang ingin eksis di media sosial,” imbuhnya.

Sebelumnya, heboh di media sosial yang memperlihatkan dua orang pemuda seolah-olah sedang dijodohkan. Acara tersebut diadakan di sebuah kafe di wilayah Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. 

Dalam video viral yang berdurasi 28 detik itu terlihat kedua tangan pemuda disatukan menggunakan borgol mainan berwarna merah oleh seorang pembawa acara. 

Viral video diduga pesta gay

Photo :
  • Tangkapan layar

Henny menginterpretasikan video tersebut apabila dilihat dari sisi verbal dan bahasa tubuh orang-orangnya jelas menunjukkan ciri LGBT. 

“Itu ada ikatan gelang merah seperti perkawinan atau hubungan yang sudah ditentukan. Ada ikatan,” ungkapnya. 

Kata dia, acara tersebut direncanakan dan ada grup khusus LGBT. Grupnya diduga sangat tertutup dan terbatas hanya mereka yang tahu.

Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI ) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay menyayangkan perilaku tersebut. Menurutnya, fenomena menjamurnya kafe dan restoran sesekali disalahgunakan oleh beberapa oknum.

“Saya sangat menyayangkan sebetulnya peran Pemerintah Kota harusnya besar disitu jadi tidak terpaku pada kemudahan investasi di Kota Bogor namun hasilnya jadi kebablasan paling tidak patuh adalah penegakan aturan,” kata Yuno saat dihubungi wartawan.

Yuno berharap Pemda Kota (Pemkot) Bogor bisa bertahap melakukan penegakkan aturan bagi usaha-usaha di Kota Bogor dalam sektor apapun bukan hanya kafe dan restoran. 

“Jadi ayo dimulai deh dijajaki tapi tentunya dengan nuansa komunikatif dan kalau bisa diberikan solusi lebih cenderung komunikatif dan solutif,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya