Komnas HAM Minta Polisi Usut Tuntas Kerusuhan Wamena

Polisi mengamankan kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan
Sumber :
  • Humas Polda Papua

VIVA Nasional – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak pihak Kepolisian untuk mengusut fakta peristiwa yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. 

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyatakan, rasa duka cita mendalam atas meninggalnya 10 warga sipil dan belasan orang lainnya yang menjadi korban serta dalam kondisi kritis.

"Mendorong aparat penegak hukum melakukan langkah-langkah prosedural untuk mengungkap fakta peristiwa dan upaya pemulihan terhadap korban maupun keluargakorban," ujar Atnike dalam keterangannya Sabtu, 25 Februari 2023.

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Komnas HAM juga mengajak semua pihak, untuk mengedepankan pendekatan sesuai prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam proses penegakan hukum dan tidak menggunakan aksi kekerasan atau main hakim sendiri.

Kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya, Papua

Photo :
  • Ist
Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading, Pelaku Rampas Ponsel Korban Sebelum Kabur

"Mengajak seluruh komponen masyarakat, terutama tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk meredakan suasana (cooling down system) agar eskalasi kekerasan tidak terus meningkat," ucapnya.

Atnike mengatakan, guna memantau perkembangan situasi di Wamena lebih lanjut. Komnas HAM akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. 

"Komnas HAM akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Papua, Polri, TNI, tokoh-tokoh adat, pemimpin agama, gereja, dan organisasi masyarakat sipil untuk terus mendorong pemulihan situasi HAM dan kehidupan masyarakat di Wamena," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, bentrok pecah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis, 23 Februari 2023. Bentrok antara warga dan aparat itu dipicu adanya isu penculikan anak.

Kerusuhan itu berawal sekitar pukul 12.30 WIT, saat mobil penjual kelontong dihentikan warga di Sinakma, karena diduga akan melakukan penculikan anak.

Mendapat laporan tersebut, anggota yang dipimpin Kapolres Jayawijaya langsung ke TKP dan berupaya untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan membawa terduga pelaku ke Polres.

Namun, tiba-tiba ada yang berteriak dan menyerang anggota, sehingga meminta perkuatan dari Wamena dan massa makin anarkis, sehingga dilakukan tembakan peringatan.

Puluhan aparat TNI-Polri terluka akibat lemparan batu dan kena panah dalam kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis, 23 Februari 2023.

Polisi mengamankan kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan

Photo :
  • Humas Polda Papua

"Ada 18 anggota TNI-Polri mengalami luka-luka akibat kerusuhan isu hoaks penculikan anak di Wamena kemarin. Dari 18 anggota ini, 16 orang terkena lemparan batu dan 2 orang terkena anak panah," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, Jumat, 24 Februari 2023.

Kapolda menerangkan, insiden itu juga menyebabkan satu perwira polisi dan satu perwira TNI ikut terluka. Sedangkan untuk masyarakat ada 10 orang meninggal dunia dan juga mengalami luka-luka. Para korban saat ini sudah ditangani oleh petugas medis di Rumah Sakit Wamena.

"Dari kerusuhan itu, ada 10 orang masyarakat meninggal dunia dan 14 warga mengalami luka-luka terkena amukan massa. Saya turut berbelasungkawa dan meminta maaf atas apa yang dialami para korban," ujar Irjen Fakhiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya