Cuaca Ekstrem di Bali, Masyarakat dan Wisatawan Diimbau Batasi Pendakian ke Gunung Batur

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Maha Liarosh (Bali)

VIVA Nasional – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, hujan lebat disertai angin kencang bakal terjadi di Pulau Bali pada Maret 2023. Potensi ini dapat menimbulkan ancaman genangan di sejumlah ruas jalan, tanah longsor, banjir, hingga pohon tumbang.

Video Detik-detik Muazin Mengubah Lafaz Azan saat Hujan Badai di Dubai, Serukan Sholat di Rumah

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin mengimbau masyarakat agar tetap waspada akan terjadinya cuaca ekstrem tersebut.

Masyarakat maupun wisatawan diminta agar membatasi pendakian di Gunung Agung level normal dan di Gunung Batur level normal.

Gunung Ruang Erupsi, Pemkab Sitaro Tetapkan Tanggap Darurat Selama 14 Hari

"PVMBG memberikan peringatan agar membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) di Gunung Batur dan tidak bermalam di area kawah aktif," kata Made Rentin, dalam konferensi pers sebulan data kebencanaan di Bali, Senin, 27 Februari 2023.

Pantai Kuta, Bali.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Maha Liarosh (Bali)
BMKG Peringatkan Masyarakat Waspadai Hujan Badai di 27 Provinsi

Selain itu, kata Rentin, untuk keselamatan bersama, pendaki tidak diperbolehkan mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.

Rentin menambahkan, ancaman bencana hidrometorologi perlu diwaspadai karena perkiraan hujan masih akan berlangsung hingga bulan Maret 2023.

"Cuaca ekstrem yang hingga saat ini masih terjadi, dan tidak dapat diduga kejadiannya kapan dan dimana, mengharuskan masyarakat tetap waspada utamanya ketika beraktivitas di luar ruangan," ujarnya.

Masyarakat juga diimbau agar tetap mengikuti informasi dari sumber informasi kebencanaan melalui media resmi dan dapat menghubungi telepon kedaruratan di masing-masing BPBD provinsi/ kabupaten dan kota.

"Warga juga bisa mengikuti informasi dengan sumber terpercaya di media sosial, media cetak, media daring, media elektronik untuk perkembangan cuacanya," ujar Kalaksa Made Rentin.

Untuk penanggulangan akibat cuaca ekstrem, BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten/ Kota se-Bali, siap siaga dengan sarana dan prasarana berupa Tim Reaksi Cepat (TRC) serta tim Pusdalops/ Rupusdalop yang bertugas, WRS Newgen, sirine peringatan dini untuk tsunami, gunung api dan tanah longsor.

"Kami juga menyiapkan CCTV, radio komukasi, kendaraan PB, pompa banjir, alat urban SAR, perahu karet, chainsaw, genset, alat penerangan, tenda dan kelengkapannya," ujar Rentin.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya menyampaikan, peringatan dini terkait kewaspadaan terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali.

Potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2,0 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, dan Samudera Hindia Selatan Bali.

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat atau petir.

Masyarakat umum, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali. Sekaligus untuk tetap memperhatikan informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca/ iklim ekstrem.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya