Cerita Berdarah Dusun Kemusuk Bantul, Ratusan Warga Tewas Demi Sembunyikan Letkol Soeharto

Gedung Peringatan Serangan 1 Maret
Gedung Peringatan Serangan 1 Maret
Sumber :
  • http://www.eviindrawanto.com

VIVA Nasional – Presiden ke 2 Republik Indonesia, Soeharto lahir dan besar di Padukuhan Kemusuk, Kalurahan Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY. Ada sebuah cerita kelam tentang peran para warga dalam membantu Soeharto di perang melawan Belanda.

Lebih kurang 300 orang warga Kemusuk, Bantul merenggang nyawa karena pembantaian Belanda di bulan Januari 1949 lalu. Ratusan warga ini disiksa dan dibantai tentara NICA atau Belanda yang kala itu mencari keberadaan Soeharto.

Ketua Yayasan Kajian Citra Bangsa (YKCB) Mayjen TNI (Purn) Lukman R Boer menuturkan peristiwa pembantaian warga Kemusuk ini terjadi di periode Januari 1949 atau tepatnya pada tanggal 6 dan 8 Januari 1949.

Lukman membeberkan pada 29 Desember 1948, pasukan TNI yang dipimpin oleh Soeharto yang kala itu masih berpangkat Letkol melakukan penyerangan ke tentara Belanda di sekitar Kantor Pos Besar, Secodiningratan, Ngabean, Patuk, Sentul dan Pengok, Kota Yogyakarta.

Seminar 74 Tahun peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949

Seminar 74 Tahun peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949

Photo :
  • VIVA/Cahyo Edi

Serangan pasukan TNI ini menyebabkan banyak korban jiwa dan rusaknya bangunan milik Belanda.

Serangan di 29 Desember 1948 malam ini membuat kaget dan marah tentara Belanda. Tentara Belanda pun kemudian memburu dalang serangan tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title