Wali Kota Makassar Blak-blakan Punya Harta Rp 204 Miliar: Saya Bisa Pertanggungjawabkan

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud.

VIVA Nasional – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto atau biasa disapa Danny baru-baru ini menjadi sorotan setelah harta kekayaannya mencapai ratusan miliar rupiah. Orang nomor satu di kota Daeng itu menjadi perbincangan publik lantaran sejak menjabat sebagai kepala daerah harta yang dilaporkannya mencapai Rp 204 Miliar.

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli Rutan

Menanggapi hal itu, Wali Kota Danny akhirnya angkat bicara. Dia mengatakan, kalau hal tersebut wajar saja karena laporannya semua telah jelas dan bisa dipertanggungjawabkan sehingga tidak ada yang tertutupi.

"Jadi saya ini kan melaporkan semua jumlah kekayaan, tidak ada yang saya sembunyikan. Semua nilai kekayaan bisa itu dipertanggungjawabkan sumbernya dari mana," ungkap Danny saat dimintai konfirmasi awak media, Selasa 7 Maret 2023.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Gugat Dewas ke PTUN, Sebut Kasusnya Expired

Danny membeberkan, bahwa harta kekayaan miliknya itu pertama kali dilaporkan jumlah tidak langsung mencapai Rp 204 miliar. Awalnya, Danny mengaku melaporkan harta kekayaannya hanya Rp 33 miliar.

Namun, setelah terpilih sebagai Wali Kota Makassar pada 2014, dirinya kembali melaporkan dan merevisi harta kekayaannya mencapai Rp 100 miliar lebih.

Disidang Etik Dewas KPK pada 2 Mei Terkait Mutasi Pegawai Kementan, Nurul Ghufron: Kita Hormati

"Totalnya itu kan awalnya memang tidak seperti itu. Kita kan awalnya tidak tahu apa saja yang dilaporkan saat mencalonkan. Jadi, saat saya terpilih jadi Wali Kota Makassar periode pertama 2014, saya revisi itu laporan menjadi Rp 100 miliar lebih. Dan kalau itu mau dirincikan sudah termasuk seluruh emas, tas-tas istri, tanah dan lainnya," beber Danny.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud

Danny mengungkapkan, bahwa dari total hartanya itu terdiri dari sebidang tanah di berbagai kawasan. Seperti di kawasan Tanjung Kota Makassar yang telah dia jual. Kemudian, Danny membeli lagi tanah yang luas di kawasan Tokka, Kabupaten Maros. Dari lokasi tanah itu, nilai harga jual tanahnya pun naik hingga 2 kali lipat setelah beberapa tahun.

"Jadi, itu total harga tanah menjadi naik dari saat penjualan dan pembelian lahan, naik dari tahun ke tahun. Itu juga bukan hanya satu lahan, tapi ada beberapa," ujar dia.

Danny menyebut, jika harta kekayaannya itu tidak hanya bersumber dari aset tanah. Sebab, sebelum dirinya menjadi Wali Kota Makassar, dia berprofesi sebagai pengusaha. Sehingga, beberapa usaha yang ditangani keluarganya menambah jumlah kekayaannya sampai sekarang.

Kendati demikian, orang nomor satu di Makassar itu menegaskan, bahwa dirinya bisa mempertanggungjawabkan semua harta yang telah dilaporkannya. Namun disatu sisi, Danny justru meminta bahwa yang seharusnya menjadi sorotan adalah para pejabat lain tidak terbuka, bukan dirinya yang sudah melaporkan semua harta dimilikinya.

"Jadi intinya tidak ada yang saya sembunyikan. Semua nilai kekayaan bisa dipertanggungjawabkan sumbernya dari mana. Yang harus disorot itu, orang yang tidak laporkan kekayaannya dan menyembunyikannya serta tidak bisa mempertanggungjawabkan sumber kekayaannya dari mana diperoleh," tegas dia.

Lebih lanjut, Danny Pomanto yakin, LHKPN yang dilaporkan ke KPK tidak masalah. Dia pun menilai jika KPK lebih cerdas memeriksa dan menyelidiki LHKPN semua pejabat. Apalagi, menurut pria kelahiran Gorontalo itu jika harta kekayaan tersebut sengaja diusik untuk dikaitkan dengan karirnya di politik.

"Memang sih, saya sedikit-sedikit dikaitkan dengan politik. Tapi tidak masalah, yang jelas saya benar dan tidak mau melanggar aturan dan hukum. Apalagi, saya sudah menjabat Wali Kota Makassar 2 periode hampir 10 tahun, jelas nilai kekayaan terus bertambah," terang Danny.

Seperti diketahui, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto baru-baru ini menjadi sorotan lantaran harta kekayaannya menjadi meningkat dari Rp 33 miliar di 2013 menjadi Rp 204 miliar di 2021. 

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta kekayaan Danny disebut terus meningkat per tahun. Pada Agustus 2014, tercatat Danny mempunyai harta kekayaan senilai Rp 76.290.898.100 (Rp 76,2 miliar) yang dilaporkan ke KPK waktu itu.

Diketahui, saat itu Danny baru menjalani periode pertama sebagai Walikota Makassar berpasangan dengan Syamsu Rizal sebagai wakil untuk masa jabatan 2014-2019. Kemudian, setelah pemilu diadakan, Danny kembali terpilih periode kedua dan melaporkan harta kekayaannya.

Dalam laporannya, kekayaan Danny tiba-tiba disebut meningkat menjadi Rp 197.522.838.457 (Rp 197,5 miliar), meski tercatat punya utang sebesar Rp 8.272.034.521.

Kemudian dalam hitungan setahun, harta kekayaan Danny lagi-lagi kembali meningkat jadi Rp 204.578.714.749 (Rp 204 miliar). Dalam LHKPN tahun 2021 yang dilaporkannya, Danny masih memiliki utang senilai Rp 6.868.412.870 atau Rp 6,8 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya