34 CPMI Ilegal Nyaris Jadi Korban, Benny: Butuh Kerja Sama untuk Lawan Mafia

- Istimewa
VIVA Nasional - Sebanyak 34 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) nyaris jadi korban mafia perdagangan manusia. Ulah mafia perdagangan manusia itu berhasil digagalkan polisi di Jawa Timur dan Bengkalis, Riau.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyampaikan puluhan CPMI itu hendak diberangkatkan melalui jalur ilegal menuju Malaysia dan Arab Saudi.
"Hari ini kami menyampaikan ada 17 orang CPMI yang diselamatkan Polres Lumajang, Jawa Timur, yang hendak diberangkatkan ke Arab Saudi. Kemudian, 17 orang CPMI yang diselamatkan di Kabupaten Bengkalis, Riau," kata Benny, dalam keterangannya, Rabu, 8 Maret 2023.
Pun, Benny menyampaikan apresiasinya terhadap Polda Jatim dan Satreskrim Polres Lumajang. Dia bilang kerja kerasnya bisa membantu BP2MI memerangi para sindikat pengiriman PMI ilegal.
Dia menjelaskan Polda Jatim juga sudah mengamankan tiga tersangka yang diduga sebagai calo yang menampung 17 CPMI ilegal yaitu H, LJS, dan R alias I. Menurutnya, tiga tersangka itu akan diproses hukum sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
"Tiga orang diduga sebagai penyalur diamankan, yaitu H, LJS, I. Dua orang asal Lumajang (suami istri pemilik rumah penampungan), yang seorang lagi disinyalir sebagai perekrut asal Jakarta," jelas Benny.
Benny mengatakan 17 CPMI juga sudah dibawa ke kantor Lokasi Balai Pelayanan Pelindungan PMI (BP3MI) Jawa Timur. "Untuk selanjutnya di pulangkan ke kampung halaman masing-masing," ujar Benny.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani (tengah)..
Menurut dia, 17 CPMI tersebut saat diselamatkan tengah berada di pinggir Pantai Tj. Leban, Riau. Mereka menunggu akan diberangkatkan menuju Malaysia yang terdiri dari 15 pria dan perempuan.
“Bagi kami kejahatan terhadap PMI bersifat extraordinary, bukan sekadar TPPO, namun juga berbagai tindak pidana lainnya. Lalu, melibatkan banyak oknum dari berbagai instansi Kementerian Lembaga," jelas politikus Hanura tersebut.
Lebih lanjut, dia menambahkan, pengiriman CPMI nonprosedural dilakukan secara sistematis, terorganisir dan diduga melibatkan banyak pihak. Menurut dia, dugaan itu melibatkan oknum di lembaga pemerintah.
Maka itu, dia menegaskan dalam melawan mafia sindikat perdagangan manusia perlu kerja sama semua pihak termasuk lembaga pemerintah.
"Ini dibutuhkan kerja serius. BP2MI menyadari pekerjaan ini tidak dikerjakan sendiri, dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk melawan para mafia perdagangan manusia ini," ujar Benny.