Potensi Industri Kriya di Papua Besar, Begini Cara Kembangkannya

Papua Muda Inspiratif menggelar pelatihan pembuatan kriya
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Potensi industri kriya di Papua sangat besar. Hal itu disampaikan Iman Setiobudy, seorang desainer produk yang juga pemateri dalam pelatihan pembuatan kriya yang diselenggarakan oleh Papua Muda Inspiratif (PMI). 

Polisi Gagalkan Penyeludupan Puluhan PMI Ilegal di Perairan Sumut saat Menuju Malaysia

PMI yang merupakan organisasi binaan Badan Intelejen Negara (BIN) ini, melaksanakan pelatihan tersebut di gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Kota Jayapura, Papua. 

Lewat kegiatan yang digelar pada Rabu, 8 Maret ini, PMI berharap bisa menggali potensi industri kriya di tanah Papua. 

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

"Potensi kriya di Papua itu banyak. Salah satunya kombo hingga koteka. Kami coba agar mereka (anak-anak muda Papua) meneruskan warisan budaya ini," ucapnya.

Kemenparekraf Fasilitasi 24 Jenama Kreatif di Italia

Dalam pelatihan pembuatan kriya ini, Iman menyebut anak-anak muda Papua diajarkan membuat beberapa produk. Mulai dari kerajang makan dari kulit kayu, hingga tempat lampu yang terinspirasi dari koteka. 

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa pembuatan kriya di pelatihan ini, dirancang dengan kreatif agar memiliki nilai jual. Iman menargetkan agar kriya yang dibuatnya juga bisa menarik peminat dari luar Papua. 

"Misal koteka, karena sering kali untuk dibawa, kurang berkenan para peminatnya. Jadi kita coba menjadi bagian dari produk komponen interior, (koteka) ini akan dijadikan lampu meja atau lampu Gantung," jelas Iman. 

Menurutnya, cara ini bisa menjadi strategi agar anak-anak muda Papua bisa tetap tertarik pada seni kriya Papua, dan mau untuk terjun ke industri kriya. 

Dalam pelatihan tersebut, Iman membebaskan para peserta untuk menuangkan ide sekreatif mungkin dalam kriya yang dibuat. 

Beragam motif pun nampak pada kriya yang ada. Iman mengatakan, motif tersebut adalah buatan para peserta, yang diyakininya memiliki maksa tersendiri bagi para peserta. 

"Mereka sangat antusias. Bahkan di rumah pun mereka masih mengerjakan PR. Jadi dalam pelatihan ini kita kasih PR, mereka kerjakan, dan di bawa ke sini," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya