Update Pencarian Korban Longsor di Natuna: 50 Jenazah Ditemukan, 5 Orang Masih Hilang
- ANTARA
VIVA Nasional – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Raja Darmika, mengatakan anjing pelacak ditambah untuk pencarian korban tertimbun longsor di Pulau Serasan.
Raja, dalam acara Teropong Bencana yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, 15 Maret 223, mengatakan tim SAR masih mencari lima korban yang dinyatakan hilang hingga kini.
"Saya rasa tidak ada kendala. Cuma proses kalau lokasi yang harus disisir itu memang belum tuntas, ya, mudah-mudahan dengan penambahan anjing pelacak K9 itu juga akan memberikan hasil yang selain alat berat," ujar Raja.
Proses pencarian warga hilang akibat longsor di Natuna
- dok SAR
Hingga kini, terdapat 50 korban tewas akibat longsor di kawasan tersebut. Sebanyak 49 orang telah teridentifikasi, satu jenazah masih dalam proses identifikasi.
Raja mengharapkan keberadaan tambahan anjing pelacak dapat segera menuntaskan pencarian korban longsor. Dikatannya, pihaknya akan terus menambah tiga hari untuk perpanjangan pencarian korban.
Namun jika dalam tiga hari tersebut ternyata tidak membuahkan hasil, pencarian akan ditutup. Kemudian ahli waris dari korban yang dinyatakan hilang diminta untuk mengikhlaskan.
BPBD Kabupaten Natuna telah melayani 2.835 jiwa pengungsi yang membutuhkan bantuan logisitik yang didatangkan dari luar Pulau Serasan. Jumlah pengungsi terus bertambah, sehingga data menjadi sangat krusial.
Satu kampung tertimbun tanah longsor di Natuna, Kepri
- Antara
Namun, sebanyak 417 jiwa memilih meninggalkan Pulau Serasan menggunakan KM Bukit Raya, yang telah difasilitasi oleh BPBD Kabupaten Natuna dan Pelni.
"Harapan kami, ini menjadi sedikit membantu masyarakat yang tidak terdampak langsung untuk pulang ke tempat sanak saudara. Karena mungkin mereka lebih aman, dan di sana kemudian menghindari hal-hal yang mungkin menurut mereka itu secara pribadi ya lebih aman di luar Pulau Serasan," katanya. (ant)
