Ahli Forensik Cerita Detik-detik Freddy Budiman Dieksekusi Mati, Sempat Diikat di Tiang

Freddy Budiman saat di sidang dalam kasus narkoba.
Sumber :

VIVA Nasional – Freddy Budiman merupakan gembong narkoba yang di eksekusi mati pada 2016 lalu. Ada cerita menarik di balik eksekusi tersebut. Kombes Sumy Hastry Purwanti yang juga menjadi dokter forensik bercerita soal detik-detik Freddy Budiman dieksekusi mati.

Polres Malang Bongkar Home Industry Sabu di Jatim

Hastry bercerita, sebelum eksekusi mati, tim yang ditugaskan untuk mengeksekusi mati terpidana latihan dahulu. Seperti halnya saat mengeksekusi gembong narkoba Freddy Budiman.

“Sampai terakhir 2016 yang kita ketahui Freddy Budiman ya, itu juga kita latihan. Latihannya dengan tim Brimob juga. Jadi bagaimana mereka mau dieksekusi persiapannya,” kata Hastry Purwanti, dikutip VIVA dari kanal YouTube Denny Darko, Jumat, 17 Maret 2023.

Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba

“Pakai baju, dirantai, diikat, ditaroh di tiang,” imbuhnya.

Persiapan atau latihan tentu dengan tim eksekusi dan tidak bersama narapidana. Dokter forensik bertugas untuk meletakkan titik tempel bagian jantung narapidana yang akan ditembak. Pakaian yang dikenakan narapidana eksekusi mati yaitu baju putih.

2 Pegawai Lion Air Ditangkap Terlibat Penyelundupan Narkoba, Begini Modusnya

“Saya sebagai tim dokternya, naroh titik tempel tembakknya biar jelas. Karena dilakukan di malam hari, napi dikasih baju putih, titik tempelnya hitam. Jadi memang dipersiapkan seperti itu,” pungkasnya.

Sebelum itu, narapidana yang akan dieksekusi mati di cek kondisi tubuh sehari sebelum dieksekusi. Juga, dilakukan pendekatan antara pidana dengan tokoh agama.

Narapidana eksekusi mati mendapat perlakuan baik

Ahli Forensik Cerita Detik-detik Freddy Budiman Dieksekusi Mati

Photo :
  • YouTube Denny Darko

Dokter Hastry mengatakan, narapidana yang dieksekusi mati mendapat perlakuan baik. Sejak sebelum dieksekusi hingga setelah di eksekusi.

“Kalau saya waktu di Nusakambangan, saya pikir saya menjalankan tugas. Saya juga tahu kalau mereka (narapidana) memang menerima hukuman karena kesalahan. Jadi ya saya pikir, saya hanya ingin merawat mereka sampai meninggal pun dalam keadaan baik. Dan diterima keluarganya juga dalam keadaan baik,” terangnya.

Permintaan dari pihak keluarga juga di persiapkan oleh tim yang mengeksekusi pidana mati. Mulai dari minta jenazah dibakar, hingga diterbangkan ke luar negeri.

“Dan sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Ada juga yang ingin dibakar, ada juga. Dibawa ke luar negeri itu juga ada,” pungkasnya.

“Kalau misalnya nggak dibakar pengen dibawa ke luar negeri, ya tim kami udah menyiapkan nih, yang mana mau dibawa ke luar negeri. Berarti kita harus menyiapkan pemulasaran sampai pengawetan jenazah,” tambahnya.

Freddy Budiman taubat sebelum dieksekusi

Terpidana mati Freddy Budiman saat akan diterbangkan ke Nusakambangan.

Photo :
  • Dok Kemenkum HAM.

Dokter Hastry mengatakan, Freddy Budiman adalah salah satu narapidana paling tegar dan ikhlas. Bahkan, sebelum dieksekusi mati ia sempatkan dzikir.

“Dari beberapa napi, ada yang bener-bener ikhlas, baik, dzikir termasuk Freddy Budiman,” terangnya.

Sementara itu, Koordinator Kerohanian Islam Lembaga Pemasyarakatan Se-Nusakabmbangan K.H Hasan Makarin mengatakan jika ia mendapat pesan menyentuh dari Freddy Budiman sebelum dieksekusi mati. Sebab, Freddy Budiman sempat mendekam di 16 lapas. Menurutnya, Freddy Budiman menjelang eksekusi mati tampak tegar.

“Dia mengaku sudah siap dieksekusi. Dia bilang Alhamdulillah karena sebentar lagi akan bertemu Allah SWT,” ujarnya, dikutip dari ANTARA, Jumat, 17 Maret 2023.

Bahkan, saat keluarganya datang, Freddy sempat sungkem kepada ibunya sambil meminta ampun karena telah merepotkan selama ini. Freddy pun berpesan kepada anak-anaknya untuk rajin sholat dan menjauhi dari narkoba.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya