Pengamat Politik Universitas Bakrie: Duet Prabowo-Ganjar, Ideal namun Rumit

Presiden Jokowi ada saat Menhan Prabowo Subianto bertemu dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kebumen
Presiden Jokowi ada saat Menhan Prabowo Subianto bertemu dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kebumen
Sumber :
  • Twitter @ganjarpranowo

VIVA Nasional –Wacana duet Prabowo-Ganjar masih terus menggelinding. Pasca menghadiri panen padi bersama di Kebumen Jawa Tengah, banyak pihak menilai duet Prabowo-Ganjar atau sebaliknya, merupakan duet sangat ideal untuk menang pada Pilpres 2024. Hal itu disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Bakrie Muhammad Tri Andika, Sabtu, 25 Maret 2023.

“Ideal, karena di atas kertas, pasangan ini memiliki peluang menang yang sangat besar, untuk tidak mengatakan ”pasti menang”. Pasalnya, selain diusung dari dua partai terbesar di DPR (PDIP dan Gerindra), gabungan elektabilitas pasangan ini sudah mengantongi  lebih dari 50 persen suara.,” ujar Muhammad Tri Andika.

Selain itu, menurut pengamat politik dari Universitas Bakrie ini, di hampir semua hasil lembaga survei Ganjar dan Prabowo selalu masuk sebagai 3 tokoh dengan elektabilitas tertinggi bersama Anies Baswedan.  Tak hanya itu, pasangan ini juga hampir memenuhi ”kombinasi” ideal sebagai capres dan cawapres, seperti militer-non militer, tua-muda, nasional-daerah. Sehingga, untuk mengatakan duet Prabowo-Ganjar atau sebaliknya sebagai duet paling ideal untuk menang, bukan hal yang berlebihan.

Presiden Jokowi, Menhan Prabowo dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Presiden Jokowi, Menhan Prabowo dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Photo :
  • Istimewa

“Namun demikian, pasangan ini, lagi-lagi perlu saya katakan too good to be true. Terlalu ideal untuk dipercaya, hingga akhirnya sulit dibayangkan dapat benar-benar terwujud,” jelas Muhammad Tri Andika dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Sabtu (25/3).

Lanjut Andiika, setidaknya ada tiga faktor kenapa duet Prabowo-Ganjar sulit terealisasi dalam Pilpres 2024.

Pertama, baik Ganjar maupun Prabowo akan sulit untuk menurunkan posisinya sebagai calon wakil presiden. Keduanya akan bersikeras menjadi no.1. Meskipun Ganjar lebih muda dan belum punya pengalaman dalam kontestasi Pilpres, tapi secara elektabilitas menurut hasil sejumlah survei, Ganjar unggul dari Prabowo. Apalagi PDIP sebagai partai Ganjar saat ini berada, adalah partai dengan jumlah kursi terbesar di DPR, yang dapat maju mengusung capres-cawapres tanpa harus berkoalisi dengan partai manapun. Sehingga menerima posisi kedua sebagai cawapres adalah pilihan yang sangat tidak realistis bagi PDIP dan Ganjar.

Halaman Selanjutnya
img_title