Bayi Meninggal Usai Imunisasi di Trenggalek, Dinkes dan Polisi Selidiki

Ilustrasi Imunisasi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep/Fathulrahman

VIVA Nasional – Seorang bayi berinisial MA (5 bulan), warga Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia setelah mendapatkan imunisasi. Kepolisian dan Dinas Kesehatan setempat pun turun tangan untuk menyelidiki kasus tersebut.

Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Intip Perjalanan Bisnis Mustika Ratu

Kejadian itu terungkap setelah kedua orang tua MA, Mukono (49 tahun) dan Adelia (17), melaporkan apa yang mereka alami ke Kepolisian Resor Trenggalek pada Senin kemarin. Pasutri itu melapor untuk mengetahui secara pasti apa penyebab kematian bayi mereka yang dinilai tidak wajar.

“Supaya tidak terjadi lagi [kejadian serupa], apalagi ini anak kecil penerus bangsa. Jangan sewenang-wenang untuk memberi obat, yang penting intinya jangan sampai terjadi lagi kepada anak-anak,” kata Mukono dikutip VIVA pada Selasa, 28 Maret 2023.

Chandrika Chika Ngaku Udah Pakai Narkoba Satu Tahun

Dia menjelaskan, peristiwa memilukan itu bermula ketika pada Selasa, 21 Maret 2023, menerima imunisasi tetanus toksoid dari bidan di desanya. Pada sore hari, suhu badan bayi Mukono panas lalu kejang-kejang. “Sebelum imunisasi anak saya itu tidak ada kejanggalan apa atau flu atau penyakit,” ujarnya.

Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Chandrika Chika Ternyata Positif Metafetamin Juga

Melihat bayinya kejang-kejang, Mukono kemudian membawa anaknya kembali ke bidan setempat. Sang bidan menjawab bahwa suhu bayi panas hingga kejang-kejang adalah reaksi lumrah setelah menerima imunisasi.

Sebetulnya, lanjut Mukono, pada saat imunisasi pertama dan kedua, bayinya juga mengalami hal sama. Suhu badannya panas beberapa jam setelah diimunisasi. Namun, saat itu bisa sembuh setelah mendapatkan perawatan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Trenggalek Inspektur Polisi Satu Agus Salim mengaku menindaklanjuti laporan pasutri malang tersebut. Namun, dia belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci karena laporan tersebut baru diproses. “Ada laporan awal seperti itu,” ujarnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Dinkes PPKB Trenggalek, Sunarto, menyampaikan bahwa kesimpulan awal apa yang dialami bayi MA adalah Co-insidens. “Pada saat tertentu mendapat vaksin, satu sisi dia ada penyakit di dalam tubuhnya. Saat diskrining dia belum menimbulkan gejala,” katanya.

Namun demikian, Sunarto mengaku pihaknya masih akan melakukan pendalaman. Orang tua korban, tenaga kesehatan yang memberikan imunisasi, dan pihak rumah sakit yang merawat bayi yang meninggal juga akan dimintai keterangan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti benar atau tidak informasi awal yang beredar bahwa bayi MA meninggal karena kesalahan prosedur saat imunisasi atau sebab lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya